Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi Larang Umrah Sementara, 48 Jemaah Asal Bekasi Batal Berangkat

Kompas.com - 28/02/2020, 20:26 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Tercatat ada 48 jemaah asal Bekasi batal ke Tanah Suci pascapenangguhan visa umrah oleh Kerajaan Arab Saudi.

“Masih di Indonesia si belum sempat terbang, ada 48 jemaah dari Bekasi, Jakarta, Bandung yang harus berangkat hari ini,” ujar Staff Operasional PT Ajiib Wisata Barokah, Rovita, saat dihubungi, Jumat (28/2/2020).

Rovita mengatakan, 48 jemaah itu harusnya diterbangkan ke Tanah Suci pada hari ini. Namun, sayangnya penerbangan itu harus ditunda. Akibatnya, mereka harus menjadwal ulang keberangkatannta ke Arab Saudi.

Baca juga: Soal Saudi Larang Umrah Sementara, Mahfud: Harus Kita Hormati

“Seharusnya berangkat hari ini buat tanggal 28 kemarin, kan sudah distop dari Arab Saudi, dari tanggal 27. Mau tidak mau kami reschedule saja lagi, soalnya kami sudah kordinasi sama Kemenag juga,” kata Rovita.

Meski ada yang dibatalkan, Rovita mengaku hingga kini belum menerima komplain dari calon jemaah umrah.

Bahkan ia bersyukur tidak ada penurunan pendaftar jemaah yang hendak berangkat umrah.

“Enggak sih sampai sejauh ini (tidak ada komplain), semenjak kemarin masih ada yang daftar cuma kita pasti beritahu soal kabar penundaan ini kalau misalkan penurunan alhamdulillah masih ada,” ucap Rovita.

Sementara dari biro perjalanan umrah lainnya di Bekasi, Santafi tidak ada pembatalan umrah.

Baca juga: Arab Saudi Stop Kunjungan Umrah, Ganjar Minta Jangan Sampai Calon Jamaah Dirugikan

Sebab biro umrah di Bekasi Timur ini baru saja memberangkatkan jemaah umrah pada awal Februari lalu.

“Baru berangkat awal bulan ini, udah pulang kok tiga hari lalu sebelum ditutupnya penyetopan ke Arab,” kata Direktur Santafi Travel Affifi Ainul.

Ainul mengatakan, jemaah yang ditunda berangkat pada bulan ini dijadwal ulang untuk Maret dan April 2020.

Ia berharap pada bulan itu penyetopan ke Tanah Suci kembali dibuka.

“Mudah-mudahan aja pada bulan itu (Maret-April) bisa normal lagi ya,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com