Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, 635 Angkot di Pusat Kota Bogor Akan Dimusnahkan

Kompas.com - 02/03/2020, 19:08 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah berupaya menyelesaikan masalah transportasi. Salah satu strateginya dengan menerapkan program reduksi konversi angkutan perkotaan (angkot) dua banding satu.

Awal Maret 2020 ini, program tersebut mulai direalisasikan.

Dengan melakukan konversi dua banding satu ini, maka dua angkot yang telah berusia tua akan dibesituakan atau diganti dengan satu angkot yang baru.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, kebijakan konversi angkot itu dibuat sebagai upaya dalam menata transportasi dan mengurangi kemacetan di Kota Bogor.

Baca juga: Pemkot Bogor Relokasi Makam yang Terdampak Longsor

Bima menuturkan, dalam tahap awal ini, angkot-angkot yang beroperasi di pusat kota akan dikurangi.

"Programnya adalah konversi angkot dua banding satu. Jadi dua angkot yang sudah expired (tua) berusia sudah lebih 20 tahun, dibesituakan, diganti menjadi satu satu angkot yang lebih bagus," ungkap Bima, di Balai Kota Bogor, Senin (2/3/2020).

Bima menambahkan, berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, ada 1.270 unit angkot yang beroperasi di pusat kota.

Baca juga: Bandar yang Pasok Narkoba untuk Aulia Farhan adalah Napi di Lapas Bogor

Dari ribuan angkot itu, maka Pemkot Bogor menargetkan dapat mengurangi setengah dari jumlah tersebut di tahun ini.

Dengan kata lain, sambung Bima, sebanyak 635 angkot yang beroperasi di pusat kota akan dihilangkan.

"Jadi dalam beberapa bulan ke depan, secara bertahap sebanyak 635 angkot akan dimusnahkan. Setiap dua angkot yang dimusnahkan akan dikonversi menjadi satu angkot yang lebih baik," sebutnya.

Ia optimis, lewat program reduksi ini keberadaan angkot di Kota Bogor, khususnya di pusat kota dapat dikendalikan sesuai dengan kebutuhan.

"Jadi nantinya di pusat kota tidak ada lagi angkot, digantikan dengan bus dan trem. Angkot menjadi feeder," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com