Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Fakta Restoran Amigos, Diduga Tempat Pertama Tersebarnya Virus Corona

Kompas.com - 03/03/2020, 08:22 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang warga negara Indonesia (WNI) positif dinyatakan terjangkit virus corona pada Senin (2/3/2020). Pasangan ibu (63) dan anak (31) yang tinggal di Depok ini kabarnya kini tengah dalam perawatan di RSPI Sulianti Suroso, Jakarta.

Kabar yang sempat beredar di masyarakat menyebutkan bahwa korban berusia 31 tahun pertama kali terkena virus corona saat bertemu dengan temanya yang berkewarganegaraan Jepang di restoran Amigos, Kemang, Jakarta Selatan.

Mereka disebut sempat berdansa bersama pada Jumat (14/2/2020).

Kompas.com pun sempat menelusuri restoran tersebut pada Senin (2/3/2020) untuk memeriksa kebenaran informasi tersebut.

Dari hasil penelusuran tersebut, berikut beberapa fakta menarik yang kami temukan.

1. Restoran benarkan ada acara dansa pada 14 Februari

Agus selaku manajer restoran Amigos membenarkan adanya kegiatan dansa pada 14 Februari lalu.

"Ya latin nite reguler, itu udah lama banget udah 10 tahun lebih. itu rutin setiap Jumat," kata Agus saat ditemui di lokasi, Senin (3/2/2020).

Baca juga: Restoran Amigos Kemang Tempat WNI Tertular Corona Benarkan Ada Kegiatan Dansa

Kegiatan dansa latin itu selalu merupakan kegiatan sebuah komunitas yang terbuka untuk umum.

Agus mengatakan, warga negara asing maupun Indonesia kerap hadir dalam kegiatan tersebut. Namun, pihaknya memastikan restoran tersebut bukan sumber utama penyebaran virus Corona.

Dia menegaskan bahwa para pegawainya tidak terjangkit virus tersebut.

2. Manajemen pastikan pegawai Amigos tidak terjangkit Covid-19

Agus memastikan bahwa ke-30 pegawainya tidak terindikasi terjangkit Covid-19. Pasalnya dari tanggal 14 Februari hingga saat ini tidak ada tanda-tanda para karyawan sakit layaknya ciri-ciri terpapar corona.

Baca juga: Jadi Tempat Interaksi Pasien Virus Corona, Seluruh Karyawan Restoran Amigos Dicek Kesehatan

"Saya bilang dari tanggal 14 semenjak yang tadi disebutkan di statement itu sampai detik ini satu yang bisa saya yakini semua karyawan saya sehat," ucap Agus.

Selain itu, dia juga menganjurkan semu karyawannya melakukan medical cek up sebulan sekali untuk mendeteksi adanya penyakit yang dapat menular.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com