Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Penghentian Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 03/03/2020, 09:02 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Proyek konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung diberhentikan sementara oleh Kementerian PUPR.

Infrastruktur kereta cepat dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan perusahaan patungan konsorsium BUMN dan China Railways.

Penghentian sementara kegiatan pembangunan proyek KCJB ini berlaku selama 14 hari keja efektif mulai Senin (2/3/2020) kemarin.

Lalu apa yang melatar belakangi pemberhentian proyek ini?

Dinilai belum ada amdal

Pengerjaan lintasan rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung dinilai jadi penyebab banjir, khususnya di sepanjang Jalan Tol Cikampek.

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum. Menurut dia, banjir di Bekasi bukan hanya karena intensitasi hujan tinggi, melainkan lantaran adanya salah satu proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Baca juga: KCIC Ditantang Buka Studi Amdal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

“Ternyata penyebab banjir di sini bukan hanya satu faktor hujan datang. Air datang, tapi ada beberapa hal yang menurut informasi yang kami terima. Antara lain sudah meningginya sungai sehingga permukaan air di atas pemukiman di bawah," ucap Uu di Perumahan Bumi Nasio beberapa waktu lalu.

“Kedua juga adanya pembangunan berskala nasional dan yang kami merasa prihatin ternyata Kereta Cepat Jakarta Bandung ini tidak ada Amdalnya,” lanjut dia.

Menutup saluran Tol Jakarta-Cikampek

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen mengatakan, banjir itu disebabkan lantaran 13 siphon (saluran air di bawah jalan tol Jakarta-Cikampek) tertutup oleh oleh tiang penyangga proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Sebanyak 13 siphon itu terletak di perbatasan Kabupaten sampai dengan perbatasan DKI Jakarta.

“Waktu saya dipanggil sama Presiden, saya lagi ngecekin siphon. Kan banyak sekarang ini ada sheet pile-nya (Tol Jakarta-Cikampek) tiangnya itu ketutup, artinya space saluran airnya berkurang sementara intensitas hujan kan banyak sekali,” ujar Pepen.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Sebut Saluran Air Tol Japek yang Tertutup Proyek KCIC Jadi Penyebab Banjir

Pepen mengatakan, tertutupnya siphon itu menyebabkan aliran air mampet.

Sehingga saat debit air hujan meningkat, aliran air tak tertampung dan akhirnya meluap.

Menyebabkan banjir

Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga, mengatakan, memang ada sejumlah evaluasi pada pelaksanaan manajemen konstruksi di lapangan yang kurang diperhatikan kontraktor proyek kereta cepat.

Beberapa hal yang jadi perhatian Kementerian PUPR antara lain keamanan, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan seperti menghalangi akses jalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com