JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota kepolisian dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat menangkap kelompok pembobol ATM. Lima orang ditangkap.
Dalam aksinya, komplotan ini bisa mencuri uang hingga miliaran rupiah. Berikut fakta penangkapan mereka.
Terpergok bobol ATM
Awalnya, polisi melihat tiga pria mencurigakan berada di bilik ATM di Palmerah, Jakarta Barat, pada Sabtu (29/2/2020).
Baca juga: Tiga Pembobol ATM di Palmerah yang Ditembak adalah Residivis
Saat dipantau, ternyata pelaku tengah membobol mesin ATM. Mereka adalah HF (22), RS (46), dan MN (36).
Setelah terpergok, ketiga pelaku mencoba kabur hingga akhirnya polisi menembak kaki mereka.
Saat diperiksa, ternyata masih ada pelaku lain yang terlibat, yakni MI (21) dan SI (24). Polisi melakukan pengejaran ke Bekasi dan Karawang, Jawa Barat.
"Ketiganya mengaku memiliki dua anggota lain. Akhirnya kami tangkap dua anggota komplotan tersebut," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (2/3/2020).
Residivis
Tiga pelaku yang ditembak ternyata residivis kasus yang sama.
"Tiga orang tersangka yang diketahui merupakan residivis terpaksa ditembak karena saat dilakukan penangkapan melakukan perlawanan. Tersangka tersebut kemudian dievakuasi ke rumah sakit untuk memperoleh pertolongan medis," kata Kanit Krimum Polres Jakbar Iptu Dimitri Mahendra.
Saat diperiksa, komplotan ini meraup uang total hingga Rp 1,2 miliar setelah 54 kali beraksi dalam dua bulan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan terungkap dalam kurun 2 bulan sejak Desember 2019. Mereka sudah melakukan kejahatan ini sebanyak 54 kali, dengan total kerugian Rp 1,2 miliar. Waktunya cukup singkat, kerugiannya cukup besar dilakukan bersama-sama," ucap Audie.
Baca juga: Beraksi 54 Kali dalam 2 Bulan, Komplotan Pembobol ATM Raup Rp 1,2 Miliar
Dalam sekali beraksi, pelaku bisa mengambil uang di mesin ATM sekitar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya menambahkan, komplotan pembobol ATM kerap mengincar ATM yang lokasinya sepi dari penjagaan petugas.
"Melihat peluang lalu mencongkel dan membobol mesin ATM," kata Arsya.