JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 63 orang karyawan Restoran Paloma, Menteng, Jakarta Pusat dalam pemantauan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Pasalnya, Restoran Paloma menjadi lokasi yang sempat didatangi Warga Negara Asing (WNA) Jepang dan WNI kasus 1 yang terpapar COVID-19 akibat virus corona.
Dinkes bakal melakukan sosialisasi kepada 63 karyawan tersebut. Jika terdapat tanda-tanda terkena virus corona maka segera melapor.
"Untuk 63 ini akan ada sosialisasi dari Dinas Kesehatan mengenai assesment yang dilakukan. Kemarin sifatnya informasi dulu karena masa inkubasi masih 14 hari," tutur Manager Hotel Des Indes Darmaharto yang juga menaungi Restoran Paloma, Selasa (3/3/2020).
Baca juga: Minta Publik Tenang soal Corona, MUI: Jangan Seakan-akan Besok Kiamat
Menurut dia, pemantauan ini akan berlangsung selama beberapa minggu ke depan. Ia pun menyebutkan jika manajemennya bakal bersikap proaktif.
"Sifatnya hanya memantau saja karena kemarin sudah disampaikan bahwa dipantau sampai beberapa minggu ke depan tapi kita juga proaktif," kata dia.
Saat ini pihaknya melakukan sejumlah tindakan preventif yakni menyemprotkan disinfektan dan membagikan masker baik kepada karyawan dan pengunjung.
Baca juga: Hasil Tes Virus Corona Paus Fransiskus Negatif
"Melakukan tindakan terkait untuk melakukan disinfektan dan melakukan (tindakan) preventif," ucap Darmaharto.
Sebelumnya, pasangan ibu (64) dan anak (31) WNI terjangkit virus Corona.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan kronologi bagaimana keduanya tertular virus Corona.
Terawan menjelaskan, kasus pertama berawal dari perempuan 31 tahun tersebut merupakan guru dansa.
Baca juga: Lebih dari 48.000 Orang Sembuh dari Virus Corona, Kok Bisa?
"Dia dansa dengan teman dekatnya (WN Jepang), tanggal 14 Febuari," kata Terawan seusai menengok kedua pasien tersebut di RSPI, Senin.
Kemudian pada 16 Februari, perempuan tersebut mengalami batuk-batuk. Saat itu, dia berobat ke rumah sakit dengan status rawat jalan.
Setelah itu, kondisinya tidak membaik. Dia kemudian sesak, demam, dan batuk-batuk.
Akhirnya, dia memilih dirawat pada 26 Februari, di salah satu rumah sakit.
Baca juga: Kondisi 2 Pasien RSPI Sulianto Saroso yang Positif Corona Semakin Membaik