Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Sembunyikan Informasi Corona, Jubir: Ini Semua Berdasarkan Data

Kompas.com - 04/03/2020, 12:38 WIB
Dean Pahrevi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Penanganan Corona Achmad Yurianto membantah pemerintah Indonesia seakan menunda bahkan menutup-nutupi informasi seputar masuknya virus corona di Indonesia.

Pemerintah, sebut dia, bekerja berdasarkan data. Setelah ada informasi pasti bahwa ada dua kasus positif virus corona, pemerintah langsung mengumumkannya.

"Selama kami tidak punya data positif, kita tidak akan bilang positif. Dan kebetulan kemarin 2 Maret positidnya ya sudah (diumumkan)," ujar Yurianto dalam jumpa pers di RSPI Sulianti Saroso, Rabu (4/3/2020).

Baca juga: Update Virus Corona 4 Maret: Lebih dari 50.000 Pasien Sembuh

Yurianto menanggapi pertanyaan wartawan soal Indonesia yang baru belakangan mendeteksi adanya virus ini, di saat negara-negara lain mulai menyembuhkan para pasien terinfeksi corona.

Menurut dia, pemerintah sama sekali tak menunda apapun soal penanganan corona di Indonesia. Semua dilakukan sesuai prosedur penanganan virus corona yang berlaku.

Dia pun meminta agar langkah Indonesia ini tidak dibanding-bandingkan dengan negara lain yang sudah lebih dulu terserang kasus corona.

Baca juga: Jubir Penanganan Corona: Hingga Hari Ini, Pasien Positif Corona Tetap 2 Orang

"Tidak sudah dibandingkan dengan negara lain. Negara lain sudah duluan dapatnya ya sudah. Ini bukan sesuatu yang ditunda atau menunggu-nunggu. Itu enggak. Ini semua data!" ujar dia.

Yurianto memastikan bahwa hingga Rabu pagi tadi, pasien positif corona di Indonesia tetap 2 orang. Keduanya adalah ibu (64) dan anaknya (31).

Kasus pertamawa bermula dari pasien 1 yang tertular virus corona dari WN Jepang di sebuah acara dansa di Restoran Amigos dan Paloma di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Baca juga: RS Carolus Rujuk 1 Pasien Suspect Corona ke RSPI Sulianti Saroso

Pasien 1 itu kemudian menularkannya kepada sang ibu yang kemudian disebut pasien 2.

Keduanya kemudian dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso untuk dilakukan penanganan lebih lanjut setelah mereka menunjukkan gejala-gejala flu hingga sesak napas. 

Setelah diperiksa di sana, keduanya dinyatakan positfi terserang virus corona. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com