DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris berharap Kantor Imigrasi bersedia memantau kesehatan ekspatriat di kotanya terkait virus corona.
"Kami ingin pemerintah pusat bantu memantau, karena pantauan mereka melalui pantauan Kantor Imigrasi. Karena Kantor Imigrasi kan instansi vertikal," jelas Idris kepada wartawan di Crisis Center Corona Balaikota Depok, Jumat (6/3/2020).
Idris menuturkan, ekspatriat yang ia maksud utamanya para tenaga kerja asing yang ada di Depok.
Menurut dia, rata-rata tenaga kerja asing bekerja sebagai profesional dan hilir-mudik di wilayah sekitar Tapos.
Baca juga: Mengintip Crisis Center Virus Corona Pemkot Depok
Di samping para tenaga kerja asing, Idris juga meminta agar Kantor Imigrasi memantau kesehatan mahasiswa-mahasiswi asing yang ada di kampus-kampus di Depok.
"Walaupun mereka resmi, tetapi kan biasanya mereka ada yang sebulan pulang, sebulan balik lagi," ujar dia.
Idris berharap langkah ini dilakukan karena tak semua orang dari mancanegara, baik ekspatriat maupun warga Depok yang baru pulang dari luar negeri, seratus persen steril dari virus corona.
Baca juga: Pemkot Depok Jamin Hotline Corona 112 dan 119 Layani Warga 24 Jam
Terakhir, seorang warga yang tinggal di Depok mendadak dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso karena menunjukkan gejala mirip infeksi virus corona dan punya riwayat kerja di China sebulan sebelumnya.
Meskipun ia akhirnya didiagnosis mengidap penyakit paru-paru, bukan infeksi virus corona, namun Idris menganggap perlu adanya pemantauan dari pemerintah, ketimbang hanya mengandalkan kesadaran warga untuk melapor.
"Kalau yang kemarin, yang dari China itu, kebetulan saja dia mau lapor sebagai pasien," tutup Idris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.