Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerucuk hingga RTH, Ini Solusi Banjir dari Dua Cawagub DKI

Kompas.com - 09/03/2020, 08:50 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta yakni Nurmasnsjah Lubis dari Fraksi Keadilan Sejahtera (PKS) dan Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra semakin mendekati waktu untuk dipilih sebagai orang nomor dua di ibu kota.

Untuk itu, keduanya ditantang membeberkan strategi-strategi yang akan dilakukan ketika tepilih nanti.

Salah satunya oleh Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menggelar debat 'Solusi Banjir Ala Wakil Gubernur', pada Jumat (6/3/2020) lalu.

Lalu, seperti apa solusi dari mereka?

Baca juga: Sandiaga Pesan Cawagub DKI Siap Terima Kritik, Jangan Baper

Cerucuk ala Nurmansjah

Agar banjir bisa ditanggulangi, Nurmansjah mengatakan pengerjaan proyek pengendalian banjir memang harus segera dirampungkan.

Menurut dia Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat memang sama-sama harus menanggulangi banjir.

Untuk Pempus salah satunya segera menyelesaikan pengerjaan Waduk Ciawi. Sedangkan Pemprov DKI segera membantu pengerjaan normalisasi yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ia pun meminta Pemprov DKI Jakarta tak keras kepala dan bisa bekerja sama dengan baik bersama Pempus.

"Kita sebagai Pemerintah Provinsi DKI jangan keras kepala, harus win-win solution. Misal Pak Bas (Menteri PUPR) minta normalisasi oke yaa kita cepet lahan segera dibebaskan. Ini kan win-win solution, lahan bebas, (normalisasi) bangun. Antara naturaliasi normalisasi enggak masalah kita kawinin saja," ucap Ancah.

Baca juga: Ketika Cawagub DKI dari PKS Dua Kali Akui dan Ingin Tiru Program Ahok

Selain itu, untuk menanggulangi banjir agar cepat surut adalah membuat cerucuk atau semacam bambu yang ditancapkan di tanah untuk membuat lubang tempat jalan masuknya air.

Ia menuturkan strategi ini sempat diterapkan di zaman Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Zaman Jokowi Ahok itu ada namanya jadi semacam cerucuk yang dibuat sedemikian banyak. Contohnya di Antasari tuh, turunan Antasari. Di sana kan selalu air menggenang, kemudian dibuat cerucuk itu genangan langsung masuk ke dalam," tuturnya.

Gelontorkan banyak anggaran

Ia mengungkapkan bahwa anggaran banjir DKI senilai Rp1,5 triliun tidak cukup untuk menangani banjir.

"Duit kita buang saja buat pengendalian banjir. Kalau sekarang sedikit Rp1,5 triliun buat apa? Enggak cukup! Daripada kita dibully udah, banyakin aja duit (anggarannya) selesai," kata dia.

Baca juga: Penuhi Syarat Cawagub, Riza Patria Mengaku Sudah Ajukan Pengunduran Diri dari DPR RI

Nurmansyah mengatakan kunci dari anggaran harus benar-benar sampai ke masing-masing wilayah. Ia mencontohkan anggaran penambahan Rp1 triliun dan dibagi per suku dinas sekitar Rp150 miliar untuk menangani banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com