Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Laporkan Majikan ke Polisi, Sopir yang Dianiaya Belum Diperiksa

Kompas.com - 09/03/2020, 17:31 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan yang dialami seorang sopir, Yuardi (48) oleh majikannya, LW belum ada tindak lanjut dari Kepolisian Tangerang Selatan.

Yanuardi, yang telah melaporkan kejadian kekerasan pada Kamis (5/3/2020), belum juga dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Laporan tersebut bernomor LP/263/K/III/2020/SPKT/Res Tangsel.

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Penganiayaan Sopir oleh Majikan di Bintaro

"Kita tidak bisa menentukan karena kita cari keterangan dahulu dari pihak pelapor. Nanti di situ kita kalau memang kalau ada orang orang yang perlu kita periksa buat menambah keterangan baru kita periksa," kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Muharram Wibisono saat di konformasi, Senin (9/3/2020).

Menurut Muharram, Yanuardi yang minta permintaan keterangan terhadapnya ditunda. 

"Kondisi korban kita masih belum tahu. Karena kita undang untuk melakukan interogasi, belum mau dilaksanakan. Nanti kita coba beberapa hari ke depan," kata dia.

Sebelumnya, penganiayaan tersebut terjadi sebanyak dua kali sepanjang Yanuardi kerja dalam satu bulan terakhir oleh LW.

Yanuardi menceritakan, aksi penganiayaan tersebut pertama kali terjadi pada saat beberapa hari bekerja dengan LW.

Saat itu, Yanuardi diminta untuk memanasi mobil untuk mengantarkan dua cucu LW ke suatu tempat.

"Jam 6 pagi sudah manasin mobil. Tapi jam 6 itu harus pake mobil dua. Karena cucu dua berarti harus ada dua. Tapi sopir yang satu cuma sediakan satu mobil. Kebetulan saya lagi duduk, dipanggil bapak (LW), di situ saya di garasi dipukuli," kata Yanuardi

Kejadian penganiayaan kembali terjadi pada saat Yanuardi diminta untuk menjemput anaknya di Bandara Soekarno Hatta.

Yanuardi yang menjemput makikannya dengan adanya pengawalan terjadi kesalahpahaman hingga menyebabkan palang pintu tol patah.

Baca juga: Derita Sopir Babak Belur Dipukuli Majikan di Bintaro

"Jadi motoris lewat, kemudian saya ikut lewat otomatis palang tertutup dan kena mobil hingga patah, dikira saya nggak ngetab (buat bayar tol). Kemudian saya jalan, kata anaknya selesaikan dulu masalah itu. Setelah selesai saya sudah ditunggu bapak, dan kembali terjadi (dianiaya)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com