Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSPI Sulianti Saroso Pertimbangkan Ulang Penggunaan Ponsel bagi Pasien yang Diisolasi

Kompas.com - 10/03/2020, 17:28 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara mempertimbangkan ulang kebijakan mereka yang memperkenankan penggunaan ponsel bagi pasien yang sedang diisolasi.

Direktur Medik Keperawatan dan Penunjang RSPI Sulianti Saroso, Dyani Kusumowardhani mengatakan, barang seperti ponsel dalam ruang isolasi tentu meningkatkan resiko penularan penyakit.

"Ini (ponsel) jadi bahan pertimbanhan kami, apakah hp ini diperbolehkan atau tidak. Kalau melihat ada barang lain masuk selain kebutuhan perawatan, itu kan menambah resiko untuk penularan penyakit," kata Dyani di RSPI Sulianti Saroso, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: RSPI Sulianti Saroso Ingin Buat Video untuk Perbaiki Psikologis Pasien yang Diisolasi

Namun, pihak rumah sakit juga mempertimbangkan kondisi psikologis pasien. Pasalnya pasien yang diisolasi hanya sendiri di ruangan isolasi.

Satu-satunya cara bagi pasien untuk berkomunikasi dengan orang lain adalah melalui ponsel pribadinya.

Pertimbangan itu yang membuat rumah sakit masih memperbolehkan pasien menggunakan ponselnya hingga saat ini.

"Kami masih mengizinkan dengan ketentuan bahwa dia tidak melakukan kontak yang berlebihan dengan (dunia) luar. Video call atau perekaman itu tidak diperkenankan," ucap Dyani.

Saat ini, ada sembilan orang yang sedang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso. Pasien yang diisolasi antara lain enam pasien positif covid-19 yakni pasien kasus 1, 2, 3, 4, 10, dan 11, serta tiga orang status PDP (pasein dalam pengawasan).

Baca juga: 2 WNA Positif Covid-19 di Sulianti Saroso Punya Riwayat Kontak dengan Pasien Kasus 1

Sementara itu secata nasional, sudah ada 19 kasus positif covid-19 di Indonesia.

Adanya pasien dengan penyakit yang disebabkan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2)  itu di Indonesia pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo pada Senin pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com