Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes Bantah Dua Orang Meninggal di Tangsel karena Demam Berdarah

Kompas.com - 10/03/2020, 18:38 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tangerang Selatan Deden Deni membantah adanya dua orang meninggal dunia karena penyakit demam berdarah di Tangerang Selatan.

"Enggak, kematian (dua orang) bukan karena DBD, tapi karena penyakit penyerta," kata Deden saat ditemui di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel, Selasa (10/3/2020).

Deden tak menjelaskan secara merinci kapan dua orang yang terjangkit DBD tersebut meninggal dunia.

Baca juga: Sejak Januari, Ada 87 Penderita DBD di Tangsel, Dua Orang Diantaranya Meninggal

Namun, kata Deden, saat ini yang menjadi fokus utama pihaknya adalah pencegahan agar tidak ada penambahan kasus DBD.

"Saat ini penting penanganan kedepan pencegahannya. Emang lagi tinggi curah hujan awal bulan Maret ini," ucapnya.

Menurut Deden, pencegahan yang dilakukan pihaknya melalui program Jumantik. Petugas Jumantik tersebar di tujuh kecamatan di wilayah Tangsel.

"Semua kecamatan Jumantik sudah dibentuk seluruh kecamatan. Cuma saat ini leading center-nya di kecamatan yang kita masih dampingi dan sudah berjalan sebenarnya," ungkapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyebut pasien penderita DBD yang menjalani perawatan di RSU Tangsel mengalami peningkatan sejak awal tahun 2020.

Terhitung bulan Januari 2020, pasien penderita DBD mencapai 29 orang. Sedangkan untuk bulan Februari 2020, mencapai 41 orang.

Sementara untuk 10 hari pada bulan Maret 2020, sudah masuk 17 pasien penderita DBD juga menjalani perawatan intensif.

Adapun empat diantaranya dipulangkan setelah dinyatakan sembuh. Bahkan, dua orang dari 87 pasien tersebut juga dikabarkan meninggal dunia.

"Untuk yang meninggal itu satu anak dan satu dewasa. Benar DBD tapi ada penyakit penyertanya itu," kata Benyamin.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com