TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tangerang Selatan Deden Deni mengatakan, tidak ada wilayah khusus yang diawasi semenjak adanya 87 penderita demam berdarah (DBD) di Tangerang Selatan.
Menurut Deden, sebanyak 7 kecamatan yang ada di Tangerang Selatan akan diawasi guna mencegah bertambahnya jumlah penderita DBD.
"Tidak ada wilayah yang dikhususkan untuk diawasi. Semua wilayah akan kita awasi melalui puskesmas yang ada di kecamatan," kata Deden saat berada di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan, Selasa (10/3/2020).
Baca juga: Dinkes Depok Catat 288 Pasien DBD sejak Awal 2020
Selain dengan puskesmas, pengawasan wilayah juga akan dilakukan oleh juru pemantau jentik (jumantik) yang sudah ada di setiap Kecamatan.
Menurut Deden, nantinya jumantik akan melakukan pengecekan di setiap rumah warga.
"Jumantik di semua kecamatan sudah ada. Sudah terbentuk. Semuanya tentu diawasi di pantau dan diperhatikan," kata Deden.
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyebut pasien penderita DBD yang menjalani perawatan di RSU Tangsel mengalami peningkatan sejak awal tahun 2020.
Terhitung bulan Januari 2020, pasien penderita DBD mencapai 29 orang. Sedangkan untuk bulan Februari 2020, mencapai 41 orang.
Sementara untuk 10 hari pada bulan Maret 2020, sudah masuk 17 pasien penderita DBD juga menjalani perawatan intensif.
Adapun empat diantaranya dipulangkan setelah dinyatakan sembuh.
Namun, dua dari 87 pasien tersebut juga dikabarkan meninggal dunia.
"Untuk yang meninggal itu satu anak dan satu dewasa. Benar DBD tapi ada penyakit penyertanya itu," kata Benyamin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.