DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris hingga saat ini belum digandeng partai mana pun jelang Pilkada Depok 2020.
Keadaan ini cukup unik lantaran Idris, dengan segala kebijakan yang menuai pro-kontra, punya popularitas sebagai petahana untuk modal memenangkan pemilu.
Sejauh ini, Idris enggan buka-bukaan soal partai mana yang paling besar berpeluang menggaet dirinya.
Ia hanya memberi sinyal akan menerima pinangan partai politik dengan mesin partai yang kuat jelang Pilkada Depok 2020.
Baca juga: Idris Beri Sinyal Merapat ke Parpol Bermesin Kuat Jelang Pilkada Depok 2020
"Yang penting, kendaraannya bagus, lulus uji KIR, bagus, enak, nyaman. Biar kendaraan lama, harus lulus. Kendaraan baru juga harus lulus KIR," kata dia kepada wartawan di kantor Dinas Perhubungan Kota Depok, Rabu (11/3/2020).
"Kadang-kadang casing-nya bagus, mesinnya rongsok. Yang penting lulus KIR deh," ia menjelaskan dengan gaya metafora.
Idris yang notabene kalangan nonpartai punya hubungan yang cukup erat dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dua kali ia mengajukan diri sebagai kontestan, baik sebagai calon wakil wali kota (2011) dan calon wali kota (2016), ia diusung oleh PKS.
Sudah jadi rahasia umum pula bahwa PKS adalah partai penguasa Depok.
Baca juga: Belum Digandeng Partai Jelang Pilkada Depok 2020, Idris: Biasa Pengumuman Last Minute
Bahkan, Depok kerapkali dijuluki sebagai ibu kota PKS, lantaran di kota inilah mesin PKS dianggap sanggup menampilkan performanya yang paling moncer.
Tiga periode menempatkan usungannya sebagai wali kota Depok adalah salah satu buktinya.
"Saya terserah si pemilik kendaraan. Kalau mau mengulurkan kendaraan pada saya dan saya bisa menumpang, saya akan ambil," tutur Idris.
"Kita sedang melakukan pendalaman hasil survei pertama kemarin, Januari. Kemarin petahana informasinya masih teratas," klaim dia.
Metafora kendaraan dengan mesin kuat yang dimaksud Idris boleh jadi adalah PKS.
Toh, Idris juga secara blak-blakan mengakui bahwa dirinya masih berharap diusung oleh PKS, mengulang 2 edisi Pilkada Depok sebelumnya.