Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Lengkap tentang Gambar Viral KRL Bogor-Jakarta Kota Berisiko Tinggi Sebarkan Corona

Kompas.com - 12/03/2020, 09:07 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gambar berisi bahan paparan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait risiko penyebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19 via transportasi publik beredar di media sosial.

Dalam bahan paparan itu disebutkan bahwa KRL commuterline rute Bogor-Depok-Jakarta Kota berisiko tinggi menjadi area penyebaran virus corona.

Sementara itu, KRL rute Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur disebut bebas dari penyebaran virus corona.

"Risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota," demikian tulisan dalam bahan paparan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Anies membenarkan bahan paparan yang beredar.

Baca juga: Beredar Info KRL Bogor-Jakarta Kota Berisiko Tinggi Sebarkan Virus Corona, Ini Penjelasan Anies

Menurut dia, gambar yang beredar merupakan bagian dari 20 halaman lebih bahan paparannya dalam rapat internal Pemprov DKI Jakarta untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi terkait penyebaran virus corona.

Dia pun mengakui adanya potensi penyebaran virus corona via KRL rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.

"Yang disampaikan itu bukan bahwa saat ini ada kasus, bukan. Tapi bahwa saat ini kita punya potensi risiko-risiko, salah satunya adalah transportasi. Tapi juga yang aspek-aspek lain," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Bahan paparan tersebut, kata Anies, dipetakan berdasarkan sebaran orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait kasus Covid-19.

"Kami kan memiliki data sebaran orang-orang dalam pemantauan, data pasien dalam pengawasan, dari situ kemudian dibentuk petanya, ada. Dan tadi dipaparkan juga petanya," kata dia.

Baca juga: KRL Bogor-Jakarta Kota Disebut Berisiko Tinggi Sebarkan Virus Corona, Ini Kata PT KAI

Menurut Anies, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah berkomunikasi dengan semua operator transportasi publik di Jakarta untuk menyiapkan langkah mitigasi pencegahan penyebaran virus corona via transportasi umum.

Komentar PT KAI

Menanggapi bahan paparan Anies, Senior Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, semua area publik berpotensi menjadi lokasi penyebaran virus corona.

"Risiko kontaminasi bisa terjadi di semua area publik," ujar Eva, kemarin.

Eva berujar, PT KAI Daop 1 sudah berkoordinasi dengan operator KRL, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), dan operator KA bandara, PT Railink, untuk menyosialisasikan pencegahan penyebaran virus corona kepada penumpang KRL dan KA bandara.

PT KAI Daop 1 bersama PT KCI dan PT Railink juga mencegah penyebaran covid-19 dengan melakukan beberapa hal, seperti menyediakan hand sanitizer, fasilitas untuk mencuci tangan, hingga membersihkan kereta dengan disinfektan.

Baca juga: PT KCI Distribusi Hand Sanitizer dan Masker di 80 Stasiun KRL

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com