BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengimbau kepada pihak sekolah agar menunda kegiatan study tour atau kegiatan lain di luar sekolah untuk sementara waktu.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatulah dalam surat imbauan dengan nomor 421/2164-Disdik.Pem.SMP.
Penundaan kegiatan study tour berkaitan dengan merebaknya virus Corona di Indonesia.
“Menunda kegiatan study tour atau outing class. Sudah dibuat imbauannya,” kata Inay melalui pesan singkat, Kamis (12/3/2020).
Baca juga: Hanya WNA China yang Diberi Izin Tinggal Darurat di Indonesia karena Virus Corona
Inay mengatakan, imbauan penundaan study tour tersebut dikuatkan dengan adanya rilis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencegah virus corona atau covid-19 masuk ke sekolah.
Selain itu, mengacu pada instruksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang telah menetapkan status siaga 1 virus Corona di kawasan Jawa Barat.
Pertimbangan lainnya adalah surat edaran dari Dinas Pendidikan Jawa Barat tentang pencegahan penyebaran virus Corona di lingkungan sekolah.
Bahkan Wali Kota Bekasi juga telah mengeluarkan surat edaran tentang peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi virus Corona.
Baca juga: Anies: Formula E Berisiko Terlalu Besar bila Dihadiri Wisatawan dari Negara Terjangkit Corona
Oleh karena itu, Inay mengatakan, sekolah negeri dan swasta diminta menunda agenda study tour hingga Indonesia dinyatakan aman dari virus Corona.
Ia mengatakan, beberapa sekolah sudah melaporkan akan menunda study tour yang sudah direncanakan.
Jumlah pasien yang positif virus Corona di Indonesia mencapai 34 kasus. Dua orang diantaranya dinyatakan sembuh dan satu orang lainnya meninggal dunia.
Dua orang yang dinyatakan negatif yaitu pasien 06 dan 14. Pasien 06 merupakan seorang kru kapal pesiar Diamond Princess yang baru saja dipulangkan dari Jepang beserta 68 kru lainnya yang kini dikarantina di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Adapun, pasien 14 merupakan seorang WNI berusia 50 tahun. Semula dia diduga tertular dari luar negeri (imported case), sebelum akhirnya hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan negatif.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Tentang Viral KRL Bogor-Jakarta Kota Berisiko Tinggi Sebarkan Corona
Adapun pasien yang dinyatakan meninggal dunia adalah pasien 25. Ia merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang baru tiba di Indonesia.
Dengan demikian, saat ini ada 31 pasien yang masih menjalani proses isolasi di rumah sakit.
Hingga Kamis (12/3/2020) pagi, berdasarkan data dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University (JHU), jumlah kasus secara global adalah sebanyak 125.851 orang terinfeksi.
Adapun jumlah kematian sebanyak 4.615 dan total mereka yang sembuh adalah sebanyak 67.003.
Saat ini, sudah lebih separuh dari seluruh negara yang ada di dunia yang mengonfirmasi adanya virus ini.
Setidaknya, sudah ada 121 negara yang mengonfirmasi dari total 193 negara yang diakui PBB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.