Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Catat Penurunan Arus Kendaraan ke Luar Jakarta

Kompas.com - 17/03/2020, 22:06 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat penurunan volume kendaraan di sejumlah pintu tol keluar Jakarta setelah ada imbauan pemerintah agar warga membatasi perjalanan demi mencegah penyebaran virus corona (COVID-19), kecuali untuk kebutuhan mendesak

"Kalau di pintu-pintu tol itu justru ada penurunan walaupun kecil ya, 2 sampai 3 persen, bisa cek data ke Jasa Marga," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (17/3/2020), seperti dikutip Antara.

Sambodo mengatakan, penurunan volume kendaraan tersebut bervariasi di beberapa pintu tol, namun tidak merinci pintu tol mana saja yang mengalami penurunan.

"Penurunan bervariasi, ada 2, 3 sampai 4 persen tergantung pintu tolnya," ujarnya.

Baca juga: Polda Metro: Peniadaan Ganjil Genap Picu Kemacetan di Jakarta

Penurunan tersebut sejalan dengan imbauan pemerintah agar warga menghindari kerumunan, membatasi bepergian dan karyawan diminta bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Setelah kasus COVID-19 ditemukan di Indonesia, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah penyebaran virus itu.

Di antaranya dengan menutup sejumlah tempat wisata, meliburkan sekolah dan juga mengimbau warga untuk tidak bepergian kecuali untuk keperluan mendesak.

Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro mencatat dampak kemacetan di sejumlah ruas jalan Ibu Kota Jakarta setelah peniadaan pembatasan ganjil-genap.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Sebut Dua Anggota Suspect Virus Corona

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk sementara meniadakan pembatasan ganjil-genap untuk mendorong masyarakat menggunakan kendaraan pribadi dan mencegah potensi penularan virus corona ( COVID-19) di angkutan massal.

"Faktanya kita lihat di lapangan terjadi kepadatan terutama di jalur-jalur protokol," kata Sambodo.

Sambodo mengatakan, pada hari pertama pencabutan pembatasan tersebut, kemacetan di ruas jalan ibu kota berlangsung hingga malam hari.

"Biasanya jam 8.00 atau 9.00 WIB sudah longgar arus lalu lintas, kemudian kemarin pelaksanaan ganjil-genap ditiadakan bahkan sampai malam masih terjadi kepadatan," ujarnya.

Baca juga: Beda Pernyataan dengan Gubernur Banten soal Pasien Covid-19 Meninggal, Camat Pondok Aren Salah Cek Warga

Sambodo menekankan, peniadaan pembatasan ganjil-genap adalah sepenuhnya kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ditlantas Polda Metro Jaya hanya bertindak sebagai penegak hukum untuk memastikan agar aturan tersebut dijalankan.

"Ganjil-genap ditiadakan itu kan kebijakan dari pemda, kita sifatnya hanya bagian dari fungsi 'law enforcement'," kata dia.

Meski demikian, pihaknya akan mengevaluasi kebijakan tersebut setelah melihat kondisi dalam beberapa hari kedepan.

"Kita lihat satu hingga tiga hari ini, tentu saja kita evaluasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com