BEKASI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan tak semua warga Bekasi bisa ikut pemeriksaan cepat atau rapid test Covid-19.
Rencananya, rapid test akan diselenggarakan di Stadion Patriot, Selasa (24/3/2020) depan.
"Tidak bisa semua dites karena tidak mungkin. Di Korea Selatan saja dari 45 juta penduduknya, sebagai negara yang paling canggih tes massalnya, kalau tidak salah itu hanya 200.000 yang dites. Jadi 200.000 berbanding 45 juta," kata pria yang biasa disapa Kang Emil, seperti dikutip dari siaran langsung Instagram @pikobar_jabar.
Baca juga: Selasa Depan, Pemprov Jabar Gelar Rapid Test Covid-19 di Stadion Patriot Bekasi
Oleh karena itu, Emil menyampaikan sejumlah kriteria warga yang bisa mengikuti rapid test tersebut.
Emil menyampaikan, rapid test di Stadion Patriot ini akan terbagi dalam dua tahap.
Tahap pertama yaitu orang-orang yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP), serta 50 orang terdekat dari masing-masing mereka.
"Pertama semua yang ODP dan 50 orang terdekat dari si ODP, karena teori kesehatan mengatakan potensinya begitu. Sama juga PDP dan 50 yang terdekat dari PDP dan sama juga yang positif terdekat 50 dari yang positif," ucap Emil.
Baca juga: Dua Warga Kabupaten Bekasi yang Positif Covid-19 Meninggal Dunia
Selain itu dalam pemeriksaan tahap pertama ini pemerintah juga akan memeriksakan tenaga kesehatan.
Kemudian, orang-orang yang banyak berinteraksi langsung dengan masyarakat seperti Camat, Lurah, dan petugas-petugas administratif.
Sementara untuk tahap kedua, pemerintah provinsi akan segera menetapkan kriteria orang-orang yang akan mendapatkan rapid test covid-19 ini untuk mengetahui persebarannya.
Baca juga: Warga Bekasi Diimbau untuk Tidak Shalat Jumat Selama Dua Pekan
Emil juga menyampaikan bahwa fokus utama rapid test di Stadion Patriot ini ialah warga Kota Bekasi.
Namun, setelah warga Bekasi yang masuk kriteria sudah terpenuhi, pemeriksaan akan diperluas ke warga Kabupaten Bekasi dan Karawang.
Dengan adanya rapid test ini, Emil meminta warga Bekasi untuk tetap di rumah dan hanya keluar saat ada urusan yang benar-benar penting.
"Saya minta warga Bekasi disiplin, seminggu ini betul-betul jangan ke mana-mana, saya titipkan Muspida untuk aktif membubarkan kerumunan-kerumunan karena minggu ini adalah minggu tes massal yang dilaksanakan di kota Bekasi," ujar Emil.
Baca juga: UPDATE: Tambah 81 Pasien, Total Ada 450 Kasus Covid-19 di Indonesia
Hingga Sabtu (21/3/2020) sore, data pemerintah pusat menyebutkan bahwa ada 450 kasus pasien Covid-19 atau positif virus corona.
"Ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang sehingga total kasus ada 450 orang," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
Baca juga: Kasus Kematian akibat Covid-19 di Indonesia Tertinggi se-ASEAN
Penambahan tertinggi kasus baru juga terdapat di DKI Jakarta. Di Ibu Kota, ada 44 penambahan kasus baru.
Berikutnya, Jawa Barat tercatat memiliki penambahan jumlah pasien Covid-19 terbesar setelah DKI Jakarta, yaitu dengan 14 kasus baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.