Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Karyawan Pergi ke Kantor di Tengah Pandemi Covid-19, Atur Strategi dan Rogoh Kocek

Kompas.com - 23/03/2020, 18:36 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski pemerintah telah mengeluarkan instruksi kerja dari rumah atau work from home (WFH), nyatanya masih saja ada karyawan yang bekerja di kantor.

Cinta, bukan nama sebenarnya, merupakan karyawati di perusahaan otomotif. Dia mengaku masih bekerja di kantor.

Perempuan 26 tahun itu harus merogoh kocek lebih sebagai ongkos transportasi taksi online yang ia gunakan dari apartemen tempat dia tinggal menuju kantornya yang berjarak kurang lebih 10 kilometer.

Baca juga: Karyawan Positif Corona, BCA Berlakukan WFH untuk Pegawai Kantor Pusat

Cinta mengaku tidak punya pilihan lain, sebab transportasi umum yang biasa ia tumpangi dinilai belum terjamin bebas dari virus corona. Cinta khawatir bila harus berdesak-desakan.

"Jaraknya 10 kilometer kayaknya. Ke kantor naik taksi online walaupun mahal lebih aman, dan terhindar dari keramaian," ucapnya melalui pesan singkat, Senin (23/3/2020).

"Kebayang enggak sih kalau naik bus ramai banget. Dan sebenarnya sekaligus menghindari kontak di transportasi umum, gitu. Kan pegangannya pasti kotor juga," imbuhnya.

Walau naik taksi online, Cinta tetap menggunakan masker, jaket yang dilengkapi kantung kepala atau hoodie. Tak lupa hand sanitizer ia bawa ke mana pun pergi.

Baca juga: Anies Instruksikan Pegawai yang Tunjukkan Gejala Covid-19 Karantina Diri dan Jangan ke Kantor

Salah satu alasan mengapa masih bekerja di kantor, Cinta ungkap. Menurut dia, divisi ia ditempatkan merupakan divisi penting yang menyangkut distribusi keluar masuknya barang dari pabrik.

Meski menjaga jarak alias social distancing dengan teman sekantor, Cinta terkadang merasa sedih dengan situasi ini.

"Kayaknya baru pertama kali dalam keadaan kayak gini, capek juga sih. Lebih karena yang biasa kami bersosialisasi dengan orang lain, pergi ke mana, di keadaan saat ini enggak bisa ketemu, enggak bisa jalan bareng," kata Cinta.

Cinta berharap ada kebijakan kantor dalam waktu dekat yang mewajibkan karyawannya bekerja dari rumah.

Senada dengan Cinta, Bunga (bukan nama sebenarnya), merupakan karyawan asal Jakarta Selatan yang juga merasakan hal serupa.

Baca juga: Curhat Mereka yang Masih Kerja: Pengin WFH Bukan untuk Bersantai, tapi Takut Corona

Sebelum ada wabah corona, tiap hari Bunga menggunakan moda transportasi bus transJakarta untuk ke kantor.

Namun, karena kantornya tidak menerapkan sistem WFH, Bunga lantas mengendarai motornya untuk ke kantor sejak seminggu lalu.

"Saya masih masuk kayak biasanya, jam 07.30. Sebelum corona menyerang sih naik TJ, tapi sudah seminggu lebih bawa motor nih kira-kira 13 kilometer, dari rumah sampai ke kantor," ucap Bunga saat dihubungi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com