JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak wabah virus Corona meluas hingga ke DKI Jakarta, masyarakat mulai mengantisipasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus.
Petugas pemadam kebakaran ikut ambil peran dalam proses pencegahan virus Corona menyebar.
Aan, bukan nama sebenarnya, merupakan salah seorang petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) di DKI Jakarta.
Baca juga: Sempat Ditentang Keluarga, Petugas Medis yang Tangani Corona: Ini Tugas Negara
Kurang lebih tiga minggu lalu, Aan kebanjran pesanan untuk melakukan penyemprotan di sejumlah lokasi.
Pos sektor pemadamnya kebanjiran surat permintaan penyemprotan.
"Prosedurnya cuma bersurat aja pak ke sektor, cuma ada sebagian kerjasama dengan puskesmas terus juga ada di bawah kendali pak camat juga ada, sejak wabah virus banyak permintaan," ucap Aan saat dihubungi, Rabu (25/3/2020).
Dalam satu hari, terdapat satu regu yang mengerjakan penyemprotan.
Penyemprotan kadang dilakukan di kantor pemerintahan, ada juga yang dipermukiman penduduk seperti perumahan.
Keterbatasan petugas membuat Aan dan teman-temannya membatasi pengerjaan penyemprotan.
Bila sudah melakukan pengerjaan selama dua jam, satu regu diwajibkan untuk berisitrahat.
Sebab, seorang petugas pemadam tidak bisa meninggalkan tugas utamanya menjadi pemadam kebakaran.
Baca juga: Petugas Harus Pakai APD Saat Memakamkan Pasien Pengidap Covid-19
"Karena permintaan banyak sedangkan Damkar ini kan petugasnya terbatas jadi masing-masing sektor hanya 1 regu itupun selain regu itu maksudnya selain nyemprot juga ada tugas pokok pemadamannya itu makanya kita batasi juga, paling 2 jam enggak lama," lanjut Aan.
Tentu dalam penyemprotan disinfektan, tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.