Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Kucurkan Dana Tak Terduga untuk Beli APD agar Petugas Puskesmas Tak Pakai Jas Hujan

Kompas.com - 27/03/2020, 19:47 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris tak menampik informasi beredar bahwa sejumlah tenaga medis di puskesmas-puskesmas kini menggunakan jas hujan sebagai alat pelindung diri (APD).

Idris menyatakan bahwa saat ini, stok APD sangat terbatas di rumah-rumah sakit dan puskesmas. Padahal pandemi Covid-19 terus meluas di Depok.

"Kami akui bahwa itu adalah kreasi dan swadaya para tenaga kesehatan di tengah keterbatasan APD pada situasi yang sangat darurat," kata dia melalui siaran pers, Jumat (27/3/2020).

"Itulah bentuk perjuangan mereka, para tenaga kesehatan, kita harus hargai dan ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas pengorbanan mereka," tambah Idris.

Baca juga: Wali Kota: Depok Krisis APD untuk Tenaga Medis

Ia menyebutkan bahwa jajarannya telah mengalokasikan dana dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19.

Anggaran tersebut, lanjut dia, termasuk untuk pemenuhan kebutuhan puskesmas-puskesmas di Depok menghadapi pandemi Covid-19.

Salah satunya adalah pengadaan APD untuk para tenaga medis.

"Saat ini kami sedang melakukan pengadaan APD melalui anggaran Belanja Tidak Terduga," kata Idris.

Baca juga: Daftar Mal di Jabodetabek yang Tutup Sementara Imbas Covid-19

Ia melanjutkan, suplai APD dari Pemprov Jawa Barat sama sekali tidak ada. Sementara itu, jumlah suplai APD dari pemerintah pusat sangat terbatas.

"Kami terus berupaya mengakses ke banyak distributor untuk penyediaan APD ini," tutup dia.

Sebagai informasi, per Jumat, sudah ada 21 pasien positif Covid-19 di Depok dengan 2 korban jiwa dan 4 orang berhasil sembuh.

Selain itu, kini terdapat 178 pasien yang masih diawasi dan 533 orang yang masih dalam pemantauan terkait Covid-19.

Baca juga: Paus Pimpin Misa dari Vatikan Jumat Tengah Malam, Umat Kristiani Diminta Bersatu Doakan Dunia

Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.

Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19.

Secara nasional, temuan kasus Covid-19 juga terus bertambah.

Berdasarkan data terakhir yang disampaikan pemerintah, ada 1.046 kasus Covid-19 di Indonesia.

Sebanyak 87 pasien di antaranya meninggal dan 46 orang sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com