Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Terus Bertambah, DPRD Minta Pemkot Depok Antisipasi Kapasitas Rumah Sakit

Kompas.com - 31/03/2020, 17:54 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kota Depok, Ikravany Hilman mendesak Pemerintah Kota Depok lebih cekatan dalam mengantisipasi kian merebaknya penularan Covid-19.

Ikravany pesimistis bahwa sistem pelayanan kesehatan, terutama kesediaan rumah sakit di Depok mampu menampung pasien Covid-19 seandainya terjadi lonjakan kasus (outbreak).

"Dalam rangka penanganan, ini penting kita harus siapkan. Kita lihat semua rumah sakit di Depok, kalau terjadi outbreak pasti enggak bisa menampung," jelas pria yang akrab disapa Ikra itu, Selasa (31/3/2020).

Baca juga: Sudah Anggarkan Rp 75 Miliar, Pemkot Depok Dikritik Masih Lambat Cegah Penularan Covid-19

"Terkait rumah sakit, ke depan kita perlu waspada, karena kita lihat grafik meningkat terus, belum segera selesai," tambah dia.

Ikra berujar, pemerintah tidak bisa menunggu jatuhnya korban lebih lama lagi dari sekarang.

Meskipun angka kematian akibat Covid-19 di Depok jauh di bawah Jakarta, namun warga yang berstatus pasien dalam pengawasan telah mencapai ratusan orang.

Jika ratusan orang itu dinyatakan positif Covid-19, maka keadaan itulah outbreak alias lonjakan kasus yang dikhawatirkan akan melebihi kapasitas rumah-rumah sakit di Depok.

"Apalagi dalam sebulan, dari yang awalnya cuma 2 pasien, sekarang jadi ratusan," kata Ikra menggambarkan betapa cepatnya Covid-19 merebak.

Ia meminta agar pemerintah serius mempertimbangkan opsi karantina wilayah.

Selain itu, ia juga mendesak Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan jajaran segera memperbaiki sistem pencegahan, dengan memantau betul kemungkinan orang-orang pembawa (carrier) Covid-19.

"Anak-anak muda yang mungkin positif tapi tidak ada gejala, tapi dia positif. Dalam konteks penyebaran, bukan orang sakit yang diurus. Tapi orang sehat yang berkeliaran ke mana-mana. Itu yang terjadi di Italia dan Amerika," jelas Ikra.

"Ini yang harus jadi perhatian. Kalau tidak, mau rumah sakit dicanggihin bagaimana pun, daya tampungnya enggak memungkinkan kalau terjadi outbreak. Sekarang saja, rumah-rumah sakit di Jakarta mulai overkapasitas, yang bukan rumah sakit pun jadi rumah sakit," kata dia memberi contoh.

Sejauh ini, baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok yang sudah ditetapkan sebagai rumah sakit untuk penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Baca juga: Penyemprotan Disinfektan Dilakukan Serentak di Jakarta, Bekasi, dan Depok, Ini Titik Lokasinya

Pemerintah Kota Depok masih dalam tahap persiapan untuk mendedikasikan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) sebagai rumah sakit untuk penanganan PDP Covid-19.

Sebagai informasi, per Senin (30/3/2020), Pemerintah Kota Depok mengumumkan total 40 kasus positif Covid-19, dengan 10 orang sembuh dan 4 orang meninggal dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com