Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Transportasi Dibatasi, Ratusan Warga Kepulauan Seribu Masih Hilir Mudik

Kompas.com - 01/04/2020, 15:24 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu membatasi mobilitas masyarakat dengan larangan keluar masuk pulau kecuali warga ber KTP Kepulauan Seribu dan memiliki kepentingan yang mendesak.

Namun, Wakil Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan, meski sudah ada pembatasan tersebut, ratusan warganya masih keluar dan masuk pulau.

"Masih banyak juga (yang keluar masuk), ratusan," kata Junaedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Agar Steril dari Covid-19, Hanya Warga Kepulauan Seribu yang Bisa Keluar dan Masuk Pulau

Rata-rata, warga Kepulauan Seribu yang tetap pergi ke daratan beralasan untuk belanja keperluan sehari-hari.

Junaedi menyampaikan, pihaknya telah membatasi jumlah penumpang kapal agar setidaknya mengurangi mobilitas warga sekaligus penerapan physical distancing.

Mereka juga terus mendata setiap warga yang pergi ataupun datang ke wilayah Kepulauan Seribu sekaligus alasan mereka keluar masuk pulau.

Namun, hal tersebut hanya bisa dilakukan di Dermaga Kali Adem yang berada di bawah naungan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Yang repot dari wilayah lain, Tangerang. Itu kami bekerjasama dengan KSOP dari Perhubungan, dengan jajaran kepala pelabuhan, kita menyeleksi penumpang yang akan ke pulau," ujar Junaedi

Mereka juga berencana membuat sebuah aturan berupa sanksi bagi warga yang tak mematuhi kebijakan yang daimbil untuk mencegah Covid-19 ini.

Pria yang juga menjabat sebagai kepala gugus tugas penanganan Covid-19 kepulauan Seribu ini menyampaikan semua itu ia lakukan agar wilayah Kepulauan Seribu tetap tak memiliki pasien yang positif terpapar virus corona.

Adapun saat ini, berdasarkan data yang diunggah dalam website https://pulauseribu.jakarta.go.id/covid19, tidak ada satupun warga Kepulauan Seribu yang dinyatakan positif Covid 19.

Baca juga: Pulau-pulau Berpenghuni di Kepulauan Seribu Akan Disemprot Disinfektan

Sementara, saat ini ada tujuh pasien dalam pengawasan (PDP) dimana salah satu diantaranya sudah dinyatakan sembuh.

Selain itu, tercatat ada 80 warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Tujuh diantaranya sudah melewati 14 hari masa pemantauan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com