Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Diminta Transparan soal Dana dan Skenario Penanganan Covid-19

Kompas.com - 02/04/2020, 12:05 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gerakan swadaya #depoklawancorona mendesak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Wali Kota Depok, Mohammad Idris, untuk membuka ke publik alur serta realisasi kegiatan penanganan dan pencegahan Covid-19 yang terus meluas di Depok.

Juru bicara #depoklawancorona, Sahat Farida Berlian mengatakan, Pemkot Depok mestinya transparan soal segala skenario yang akan ditempuh dalam menghadapi pandemi ini, termasuk skenario terburuk.

Transparansi itu dianggap penting setelah pemerintah pusat berencana mengalokasikan sekian dana hibah untuk pemerintah daerah guna menghadapi pandemi Covid-19.

Baca juga: Usai dari Depok, Seorang PNS Pemprov Kalbar Ini Positif Corona

“Untuk yang sudah dialokasikan saja, belum terlihat adanya hal konkret, apa lagi nanti sewaktu ada dana hibah dari (pemerintah) pusat?” kata Sahat melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).

Hingga saat ini, Mohammad Idris menyebut bahwa total baru Rp 20 miliar anggaran yang cair untuk penanganan Covid-19 di Depok.

Sebanyak Rp 15 miliar untuk Dinas Kesehatan, sisanya dianggarkan untuk peningkatan kemampuan RSUD Kota Depok.

Pencairan Rp 20 miliar itu disebut merupakan pencairan tahap pertama. Pemerintah tak memberikan penjelasan mengenai kapan pencairan tahap dua dilakukan dan berapa besarannya.

Baca juga: UPDATE Rapid Test Covid-19 Depok: Kasus Positif Naik 50 Persen

Di sisi lain, sejumlah anggota DPRD Kota Depok menyatakan bahwa total anggaran yang disetujui untuk digelontorkan selama masa pandemik ini Rp 70 miliar.

"Persoalannya, sejauh ini pelaksanaan penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kota Depok masih belum dilakukan secara transparan. Sejalan dengan alokasi anggaran yang mencapai Rp 70 miliar. Belum terlihat langkah konkret dari Gugus Tugas," ujar Sahat.

“Kami mendapatkan fakta dan informasi di lapangan, ada warga Depok yang suspect (dicurigai Covid-19) mengalami penolakan di beberapa RS, hingga dirawat di fasilitas yang tidak memiliki kelengkapan penanganan Covid-19,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com