DEPOK, KOMPAS.com - Gerakan swadaya #depoklawancorona mendesak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Wali Kota Depok, Mohammad Idris, untuk membuka ke publik alur serta realisasi kegiatan penanganan dan pencegahan Covid-19 yang terus meluas di Depok.
Juru bicara #depoklawancorona, Sahat Farida Berlian mengatakan, Pemkot Depok mestinya transparan soal segala skenario yang akan ditempuh dalam menghadapi pandemi ini, termasuk skenario terburuk.
Transparansi itu dianggap penting setelah pemerintah pusat berencana mengalokasikan sekian dana hibah untuk pemerintah daerah guna menghadapi pandemi Covid-19.
Baca juga: Usai dari Depok, Seorang PNS Pemprov Kalbar Ini Positif Corona
“Untuk yang sudah dialokasikan saja, belum terlihat adanya hal konkret, apa lagi nanti sewaktu ada dana hibah dari (pemerintah) pusat?” kata Sahat melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).
Hingga saat ini, Mohammad Idris menyebut bahwa total baru Rp 20 miliar anggaran yang cair untuk penanganan Covid-19 di Depok.
Sebanyak Rp 15 miliar untuk Dinas Kesehatan, sisanya dianggarkan untuk peningkatan kemampuan RSUD Kota Depok.
Pencairan Rp 20 miliar itu disebut merupakan pencairan tahap pertama. Pemerintah tak memberikan penjelasan mengenai kapan pencairan tahap dua dilakukan dan berapa besarannya.
Baca juga: UPDATE Rapid Test Covid-19 Depok: Kasus Positif Naik 50 Persen
Di sisi lain, sejumlah anggota DPRD Kota Depok menyatakan bahwa total anggaran yang disetujui untuk digelontorkan selama masa pandemik ini Rp 70 miliar.
"Persoalannya, sejauh ini pelaksanaan penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kota Depok masih belum dilakukan secara transparan. Sejalan dengan alokasi anggaran yang mencapai Rp 70 miliar. Belum terlihat langkah konkret dari Gugus Tugas," ujar Sahat.
“Kami mendapatkan fakta dan informasi di lapangan, ada warga Depok yang suspect (dicurigai Covid-19) mengalami penolakan di beberapa RS, hingga dirawat di fasilitas yang tidak memiliki kelengkapan penanganan Covid-19,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.