Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19, Limbah Masker dari Sampah Rumah Tangga di Jakarta Meningkat

Kompas.com - 03/04/2020, 16:18 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebut sampah masker dan sarung tangan sekali pakai mengalami peningkatan di tengah pandemi Covid-19.

Masyarakat pun diimbau agar secara mandiri memisahkan sampah yang potensial masuk kategori limbah bahan berancun dan berbahaya (B3) tersebut.

Humas Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Yogi Ikhwan, mengungkapkan saat ini belum ada data pasti berapa jumlah peningkatan sampah masker dan sarung tangan sekali pakai.

Hal tersebut karena prosesnya masih terus berlanjut.

“Prosesnya masih berjalan Mas, sementara kami pool dulu,” ujarnya ketika di konfirmasi Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Baca juga: Pembuangan APD Tenaga Medis Corona di RS Bekasi Kerja Sama dengan Perusahaan Pengolah Limbah

Kepala Suku Dinas LH DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan bahwa peningkatan sampah tersebut disebabkan banyaknya masyarakat umum yang menggunakan alat pelindung diri (APD) pada masa pandemi Covid-19.

Sebelumnya, limbah masker dan sarung tangan sekali pakai lebih banyak bersumber dan terkonsentrasi di fasilitas kesehatan.

“Limbah jenis ini terkonsentrasi di fasilitas pelayanan kesehatan, namun sekarang sampah jenis ini juga banyak timbul dari rumah tangga,” ujarnya melalui keterangan tertulis.

Sampah jenis tersebut, lanjut Andono, sangat mungkin masuk kategori infeksius yang bisa menyebabkan penyebaran penyakit, maka dibutuhkan penangan khusus.

Baca juga: Pembuangan Limbah APD Tenaga Medis di Tangsel Ditangani Perusahaan Pengelola Limbah B3

Untuk itu, dia pun mengimbau masyarakat agar lebih sadar untuk memisahkannya dengan sampah lain.

Diharapkan, upata itu dapat mencegah penularan virus yang mungkin terjadi, termasuk penularan kepada pasukan oranye yang bersentuhan langsung dengan sampah-sampah ii.

Di sisi lain, saat ini pihaknya juga sudah menyediakan wadah penampungan limbah B3 khusus untuk sampah masker bekas pakai agar tidak tercampur dengan sampah lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com