Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Terjunkan 20 Personel untuk Bantu Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19 di Jakarta

Kompas.com - 07/04/2020, 18:36 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menerjunkan 20 personel Ditsamapta untuk membantu proses pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 di Jakarta.

Dir Samapta Polda Metro Jaya Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan, personel kepolisian akan berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan Covid-19 DKI Jakarta dalam membantu proses pemulasaraan jenazah.

"Untuk kegiatan pemulasaraan jenazah yang dikedepankan dari Dinkes. Tim pemulasaraan jenazah sebanyak 20 orang yang disiapkan di Jakarta akan bergabung dengan gugus tugas Provinsi Jakarta, tugasnya membantu pemulasaraan jenazah di rumah atau dari rumah," kata Ngajib saat dikonfirmasi, Selasa (6/4/2020).

Baca juga: 24 Jenazah di Bekasi Dimakamkan dengan Protokol Pemulasaran Jasad Pasien Covid-19

Tak hanya itu, Ngajib menjelaskan, polisi juga menyediakan 11 mobil patroli guna mengawal ambulans yang membawa jenazah pasien Covid-19 menuju lokasi pemakaman.

Mobil patroli itu nantinya akan disebar di seluruh wilayah Jakarta.

"Tim pengawalan disiapkan 11 mobil patko (patroli kota) untuk kawal ambulans yang membawa jenazah Covid-19 ke TPU," ungkap Ngajib.

Sebelumnya, polisi juga telah membentuk tim khusus beranggotakan 60 personel Ditsamapta yang ditugaskan untuk mengawal proses pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Personel pengawalan proses pemakaman disebar di dua TPU yakni TPU Tegal Alur, Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Mereka dikerahkan untuk mengamankan proses pemakaman agar tak ada lagi aksi penolakan dari warga sekitar terhadap pasien Covid-19.

Tak hanya bertugas mengawal pemakaman jenazah pasien Covid-19, mereka juga dilatih khusus untuk membantu proses pemakaman jika dibutuhkan.

Dalam menjalankan tugasnya, mereka telah dibekali alat pelindung diri sesuai standar Kementerian Kesehatan RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com