BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku masih kekurangan dana meski telah mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke Kemenkes RI.
Ia mengungkap, saat ini Kota Bekasi hanya memiliki simpanan anggaran Rp 25 miliar.
“Kita enggak banyak kok (kebutuhannya), emang duitnya enggak ada,” ujar Effendi atau Pepen di Bekasi, Rabu (8/4/2020).
Pepen menjelaskan, awalnya ada anggaran simpanan lewat biaya tak terduga di APBD 2020 sekitar Rp 110 miliar.
Baca juga: Motor Pribadi dan Ojek Online Tak Boleh Berboncengan Saat PSBB di Jakarta
Namun, sebagian besar anggaran tersebut digunakan untuk menangani Covid-19 sejak awal merebak di Kota Bekasi.
“Awalnya Rp 101 miliar yang ready duitnya, setelah itu (digunakan nangani Covid-19) tinggal Rp 25 miliar,” kata dia.
Oleh karena itu, Pemkot Bekasi kini tengah merelokasi anggaran APBD 2020 tersebut untuk persiapan PSBB.
Pemerintah Kota Bekasi bersama Forum Komando Pimpinan Daerah akan kembali membahas realokasi anggaran untuk penerapan PSBB pada Kamis hari ini.
Baca juga: 9 Poin Penjelasan Gubernur Anies soal PSBB di Jakarta yang Berlaku Jumat
Pepen juga mengatakan, pihak Pemkot akan minta bantuan pada Pemprov Jawa Barat dan Pemerintah Pusat membantu warga yang terdampak saat penerapan PSBB.
Adapun saat ini tercatat 106.000 orang warga miskin dan rentan miskin yang terdampak PSBB di Kota Bekasi.
“Walaupun provinsi sudah bilang bahwa kami hanya dikasih untuk 32.000 keluarga, tetapi kami minta atensi dari Gubernur untuk dari jumlah 106.000 keluarga itu ditanggung pusat dan provinsi,” tutur dia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.