Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prihatin dengan Tenaga Medis, Pengusaha Konveksi di Pamulang Produksi APD dan Bagikan Secara Gratis

Kompas.com - 10/04/2020, 15:34 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Keamanan tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan penyakit Covid-19 turut menjadi perhatian berbagai pihak.

Tidak terkecuali oleh salah satu pengusaha konveksi yang berlokasi di kawasan Perumahan Vila Inti Persada, Pamulang Timur, Tangerang Selatan.

Konveksi dengan nama Glatts yang semula bergerak dalam pembuatan pakaian olahraga, kini beralih membuat alat pelindung diri (APD) baik hazmat maupun pelapis sepatu bagi tenaga medis.

Baca juga: Sebanyak 48 TPS di Jakarta Dipakai Khusus untuk Sampah Masker dan APD

Pemilik konveksi, Muhammad Kahfi mengatakan, pembuatan APD bagi tenaga medis ini sudah dilakukan sejak dua minggu terakhir.

"Sudah dua minggu kita buat APD ini. Awal mula konveksi ini produksi pakaian olahraga saja. Tapi dalam kondisi seperti ini (Pandemi Covid-19) kita produksi APD," kata Kahfi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/4/2020).

Kahfi berkisah, peralihan produksi tersebut dilakukan setelah prihatin dengan APD yang digunakan oleh tenaga medis selama menangani kasus covid-19.

Menurutnya, masih banyak tenaga medis yang masih menjadikan jas hujan sebagai APD sementara.

Padahal, kata Kahfi, tenaga medis memiliki risiko paling besar karena berinteraksi langsung dengan pasien.

"Istri saya kan tenaga medis sebelumnya. Tapi sekarang sudah tidak. Saya lihat di postingan temannya yang juga tenaga medis, pakai jas hujan menangani pasien Covid-19. Dari situ hati saya tergerak. Saya buat dan saya donasikan ke puskesmas dan rumah sakit," kata Kahfi.

Kahfi mengatakan, sebanyak 80 unit APD dapat diproduksi setiap hari dengan dibantu lebih dari 10 pekerja.

Dalam membuat APD, Kahfi juga selalu mengacu pada standar World Health Organization (WHO).

"Standar APD ini ya standar WHO yang kita lihat di web Kemenkes. Kita juga sudah mengajukan ke Kemenkes soal pembuatan APD ini," katanya.

Baca juga: Utamakan Pesanan APD, Konveksi Rumahan di Jakarta Pusat Rela Tunda Produksi Pakaian

Saat ini, Kahfi sudah membagikan APD buatannya ke beberapa puskesmas dan rumah sakit yang berlokasi di wilayah Tangerang Selatan.

"Saat ini baru hanya di Tangsel aja. Itu setiap puskesmas itu kita beri 50 APD," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com