Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Berdayakan Masyarakat Bikin Sabun dan Masker melalui Hakli

Kompas.com - 13/04/2020, 14:27 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan terus berupaya menekan penyebaran penyakit Covid-19 akibat virus SARS-CoV-2.

Salah satunya dengan memberdayakan masyarakat Tangerang Selatan melalui Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (Hakli).

"Jadi kerja sama teknis pemberdayaan membuat sabun dan masker kepada masyarakat," ujar Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat dihubungi, Senin (13/4/2020).

Untuk mekanisme pembuatan sabun dan masker tersebut, kata Benyamin, masyarakat akan belajar langsung kepada ahli dari Hakli dengan tetap mengikuti prosedur menjaga jarak antara satu warga dengan lainnya sejauh 1 meter.

"Diajarkan secara langsung dengan tetap masyarakat yang belajar menjaga jarak. Iya minimal 1 meter," kata Benyamin

Sebagai informasi, saat ini kasus Covid-19 terus meningkat di wilayah Tangerang Selatan.

Baca juga: Pemkot Tangsel bersama TNI-Polri Bakal Bahas Masalah Transportasi di Masa Penerapan PSBB

Hingga Minggu (12/4/2020), tercatat ada 606 orang dalam pemantauan (ODP), 231 pasien dalam pengawasan (PDP), 67 positif, 43 meninggal, dan 117 sembuh.

Menurut Benyamin, untuk menekan angka tersebut Pemkot Tangsel akan membagikan sabun dan masker yang telah dibuat sebelumnya.

"Kami minta Dinas Pemberdayaan, misalnya, untuk melakukan tindaklanjut. Kalau umpama ada anggaran, itu kami beli, karena kita juga butuh," ucapnya.

Baca juga: Pemkot Tangsel Segera Susun Perwal untuk Penerapan PSBB

Diharapkan dengan adanya pendistribusian sabun dan masker dapat membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Ini kan yang sedang kita berusaha untuk memerangi virus corona. Karena cara memutus mata rantainya adalah membangun kesadaran lingkungan diri sendiri harus bersih dengan cuci tangan pakai masker dan jaga jarak," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com