Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Besok, Pemkot Bekasi Mulai Bagikan Paket Bansos bagi 130.000 KK

Kompas.com - 14/04/2020, 17:06 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi segera mendistribusikan paket bantuan sosial kepada 130.000 keluarga yang tercatat Non DTKS di Bekasi.

Non DTKS itu, yakni mereka pekerja harian yang terdampak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Mulai dari ojek online, buruh yang kena PHK atau terancam PHK (diliburkan tanpa digaji), dan pedagang lainnya yang tak bisa berjualan.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan, bansos itu akan mulai didistribusikan pada Rabu besok saat dimulainya penerapan PSBB.

“Mungkin hari Rabu atau Kamis lah bisa terima 30.000 dari 130.0000. Sisanya Jumat, Sabtu dan Minggu, sudah selesai tahap pertama,” ucap Rahmat di Bekasi, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: PSBB Bekasi, Warga Dilarang Berkerumun Lebih dari 5 Orang

Ia mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut menggunakan dana anggaran alokasi umum (DAU) APBD 2020 Pemkot Bekasi terlebih dahulu.

Sebab hingga kini belum ada kejelasan bansos dari Pemerintah Pusat maupun Pemprov Jawa Barat.

“Karena belum ada kepastian, kita gelontorkan terlebih dahulu (bantuannya). Ini di luar data DTKS. Kan tidak boleh duplikasi,” kata Rahmat.

Rahmat mengatakan, isi dari bantuan tersebut, yakni beras, kecap, gula, dan beberapa bahan pokok lainnya.

Bantuan tersebut senilai sekitar Rp 200.000 per keluarga.

Baca juga: PSBB Bekasi Berlaku Rabu Besok, Ojol Dilarang Angkut Penumpang

“Kalau dari kita (bantuannya) di bawah Rp 200.000, ada beras, kecap. Satu kepala keluarga Rp 200.000. Nilai tahap pertama totalnya Rp 21 miliar,” kata Rahmat.

Nantinya, warga yang berhak mendapat bantuan diberikan label sebagai penanda telah menerima bantuan.

Sehingga nantinya tidak penerima ganda.

“Ya hitungannya adalah warga menerima manfaat indikatornya. Kita juga mau ngasih label. Labeling itu nanti kami menerima bantuan sosial keluarga tidak mampu,” kata dia.

Baca juga: Anies Ancam Cabut Izin Usaha Perusahaan yang Langgar Aturan PSBB soal Kerja dari Rumah

Bantuan tersebut akan disampaikan door to door oleh petugas yang mengenakan seragam Covid-19 agar menghindari terjadinya kerumunan.

“Ada stiker, nanti bisa ditunjukin ke petugas. Distribusinya by name by address. Nanti pembagian dari petugas kita yang menggunakan seragam Covid,” tutur dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com