JAKARTA, KOMPAS.com - Teguh menjejerkan air minum dalam kemasan 600 mililiter di pinggir tembok SPBU di Jalan Warung Jati Barat No 28 Ragunan, Jakarta Selatan. Air mineral yang dia jual diberi harga Rp 3.000 per botol.
Sambil menggunakan masker pria berusia 55 tahun ini menawarkan dagangannya kepada mereka yang kebetulan lewat mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.
"Ya saya baru berjualan di sini," ujar dia saat ditemui Kompas.com di tempat dia berjualan, Kamis (16/4/2020).
Teguh mengatakan, dia harus berjualan lantaran tak ada lagi pekerjaan untuk dia di proyek pembangunan, tempat dia bekerja di kawasan Sentul, Jawa Barat.
Baca juga: Gundah Pedagang di Tengah Wabah, Takut Virus Corona tapi Harus Tetap Berjualan
Selain itu, tempatnya bekerja juga melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah pekerja akibat imbas pandemi Covid-19 sejak awal Maret 2020.
Sisa tabungan Teguh kini kian menipis, mencari kerja kasar untuk pria seusianya juga sulit. Terlebih banyak usaha yang harus tutup karena pembatasan sosial.
"Ya mau bagaimana lagi, biar bisa hidup harus ada uang masuk," kata dia.
Hasil jualan air minum dalam kemasan yang Teguh lakukan memang tak seberapa. Tapi, lanjut Teguh, paling tidak bisa meneruskan biaya hidup agar bisa makan sehari-hari bersama keluarga.
Teguh mengaku tak takut dengan corona meskipun harus menjumpai beragam pembeli mulai dari yang menggunakan masker maupun yang tidak.
Daripada tak bisa apa-apa dan berpangku tangan menunggu bantuan dari pemerintah, kata Teguh, lebih baik dia berusaha menyambung hidup dengan berjualan air minum dalam kemasan.
"Enggak takut, biar anak saya dan istri bisa terus makan di rumah," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.