Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Turun hingga 80 Persen akibat Wabah Corona, Pemilik Warteg Ini Tetap Berbagi Makanan

Kompas.com - 16/04/2020, 12:22 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang gerak masyarakat dibatasi selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Kondisi tersebut berdampak pada ekonomi para pengusaha kecil, salah satunya pemilik warung makan.

Warung makan atau yang biasa dikenal masyarakat "Warung Tegal (Warteg)" ikut terdampak pandemi Covid-19.

Masyarakat yang kini memilih tetap berada di dalam rumah serta aktifitas perkantoran dan sekolah yang diterapkan dari rumah membuat usaha warung makan kini sepi pembeli.

Baca juga: Teguh Kini Jual Air Minum Dalam Kemasan demi Bertahan Hidup di Tengah PSBB DKI Jakarta

Nur Aliah, salah satu pemilik warung makan di Bekasi Timur, Kota Bekasi mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19 omzetnya turun hingga 80 persen.

Pada hari normal Nur mampu meraup omzet Rp 1,5-1,7 juta per hari. Kini dia hanya dapat omzet Rp 400.000 hingga Rp 500.000 per hari.

Nasi putih yang biasanya pada hari normal bisa habis terjual hinggal 30 liter, kini hanya habis paling banyak tujuh liter.

Untuk mengirit modal, Nur juga terpaksa mengurangi takaran bahan utama masakannya.

"Kalau dulu sebelum corona, keuntungan itu bisa dapat Rp 400.000 sampai Rp 500.000 sehari. Sekarang mah tidak dapat untung malah nombok pakai uang tabungan. Sekarang juga kita kurang-kurangin, beli beras yang biasanya karungan jadi eceran cuma beli tujuh liter," kata Nur kepada Kompas.com, Kamis (16/4/2020).

Baca juga: Seorang dari 4 Perampok Minimarket di Duren Sawit Tewas Ditembak Polisi

Nur mengaku kini tabungannya sudah habis, dia juga terpaksa menjual sepeda motor miliknya untuk menambah modal jualan serta kebutuhan hidup sehari-hari.

"Sekarang saya sudah habis-habisan. Jualan sekaramg cuma dapat capeknya doang. Tabungan saya habis buat modal, motor saya jual buat modal dah buat (kebutuhan) sehari-hari," ujar Nur.

Tetap bagikan makanan

Kendati demikian, Nur pun masih sangat bersyukur dirinya dan keluarga masih bisa makan serta sehat, meski sedang dalam kondisi sangat sulit perekonomian di tengah pandemi Covid-19.

Rasa syukur itu membuat Nur tidak lupa dan selalu sempatkan untuk berbagi rezeki kepada orang yang membutuhkan pertolongan.

"Saya sebelum corona Alhamdulillah tiap ada lebihan makanan kita kirim ke pengemis di rel kereta, di jalanan. Sekarang pas corona, saya sudah jarang keliling karena khawatir juga kan keluar-keluar, cuma tiap hari pasti ada saja yang minta makan ke warung dan kita kasih. Sehari bisa tiga sampai lima orang minta makan, kayak pemulung, pengemis," ujar Nur.

Nur berharap pandemi Covid-19 segera berakhir agar perekonomian masyarakat dan pelaku usaha seperti dirinya bisa kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com