Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jimpitan, Aksi Solidaritas Warga Marga Mulya Bantu Tetangga yang Kesulitan Makan

Kompas.com - 16/04/2020, 16:33 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Aksi solidaritas di tengah pandemi Covid-19 terus ditunjukkan warga. Mereka yang mampu membantu warga yang mulai kesulitan makan.

Seperti ditunjukkan warga Marga Mulya, Bekasi Utara. Mereka gotong royong membantu warga yang kesulitan makan lantaran tak bisa bekerja.

Warga menyebutnya dengan nama “Jimpitan”.

Istilah Jimpitan biasa dipakai warga desa. Jimpitan adalah program iuran warga untuk membantu warga lain yang kesulitan di lingkungannya.

Baca juga: Bantuan Pemerintah Kurang, Warga Gotong Royong Bantu Tetangga di Tengah Pandemi Covid-19

Warga Marga Mulya bergerak membantu lantaran bantuan dari pemerintah belum sampai.

“Karena bantuan belum sampai, Alhamdulilah se-Marga Mulya urunan membantu masyarakat lainnya yang kesulitan,” ujar Lurah Marga Mulya, Yudistira saat dihubungi, Kamis (16/4/2020).

Yudistira menyampaikan, program jimpitan di wilayahnya sudah ada sebelum masa Pandemi Covid-19.

Program Jimpitan telah berjalan sejak awal Februari 2020. Warga rutin mengumpulkan iuran ke RT maupun RW guna membantu warga lainnya.

Sementara itu, Ketua RW 01 Kelurahan Marga Mulya, Monang Gedeon menyampaikan, pihaknya tidak ingin ada warga yang kelaparan.

Baca juga: Lurah Petamburan: 34 Orang Positif Covid-19, Klaster Bethel Diisolasi dan Dijaga Ketat

Apalagi, bantuan sosial (Bansos) dari Pemerintah Kota Bekasi maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat baru mulai disebar hari ini.

Sementara itu, banyak warga yang saat ini tidak bekerja karena pandemi Covid-19.

Warga merespons positif program Jimpitan. Dana yang terkumpul dipakai RT atau RW untuk diberikan ke warga yang kesulitan.

Bantuan yang diberikan berupa beras, mie instan hingga gula pasir.

Monang mengatakan, di wilayahnya mayoritas yang dibantu adalah janda yang tidak lagi bekerja serta lansia.

“Kalau di wilayah kami banyak yang diberikan ke janda-janda yang sudah enggak bisa bekerja. Bahkan sudah ada 75 orang janda yang tercatat saat ini. Tapi ada juga bantuan buat yang lainnya kaya pedagang gitu,” kata dia.

Baca juga: Tidak Terima Disuruh Pakai Masker, Seorang Pria Todongkan Pisau ke Polisi

Ia berharap, pemerintah memberikan secara berkala bansos ke masyarakat.

“Ya diharapkan pemerintah lebih perhatian ke warga kecil, siapa saja yang belum dibantu. Lalu kalau bisa jadwal-jadwal pemberian bansosnya dibuat. Jadi warga tahu tujuannya kemana aja,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com