Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kantongi Identitas Jenazah Perempuan dengan Luka Tusuk di Setu Pengarengan Depok

Kompas.com - 16/04/2020, 17:35 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sesosok jenazah perempuan ditemukan tewas tanpa identitas di dekat Setu Pengarengan, Depok, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020) tengah malam.

Kamis (16/4/2020) sore, Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah menyatakam bahwa polisi sudah mengantongi identitas perempuan itu.

Hal itu diperoleh melalui olah tempat kejadian perkara.

Baca juga: Jasad Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Setu Pengarengan Depok, Diduga Alami Penganiayaan

"Yang paling utama ialah mengetahui terlebih dahulu identitas sidik jarinya, kami ambil dan kami memperoleh data kependudukannya," ujar Azis kepada wartawan, Kamis (16/4/2020).

Dari hasil data kependudukan yang diperoleh, perempuan itu bukan asli warga setempat, melainkan asal Jawa Tengah.

Namun, ia beraktivitas tidak jauh dari lokasi ditemukan tewas.

"Sudah beberapa tahun tinggal di Jakarta, sekitar 5-7 tahun," ujar Azis.

Baca juga: Jenazah Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Dekat Mall Season City

Polisi juga memperoleh data mengenai keluarganya. Namun, keluarga jenazah bersangkutan juga tak tinggal di Jakarta.

Keluarga juga mengaku sudah tidak berkomunikasi dengan korban, lanjut Azis.

"Maka kita mempersempit penyidikan, tidak sampai ke sana, tapi di sekitar kejadian," tutup dia.

Penemuan jenazah perempuan itu berawal ketika seorang warga tengah berfoto sekitar pukul 22.30 di pinggir tol.

Kemudian, ada orang lain menghampirinya.

"Eh, itu kayaknya ada mayat. Bener kagak, ya?" ucap orang tersebut.

Mereka berdua kemudian bersama-sama melongok ke lokasi yang dimaksud dan menemukan jenazah perempuan itu sudah tergeletak di bawah pohon.

Hasil otopsi di RS Polri, perempuan itu diduga tewas dibunuh karena terdapat luka tusuk di lehernya.

Polisi tak menemukan senjata tajam di sekitar lokasi ditemukannya jasad itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com