Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Butuh Sejam untuk Pakai APD Penanganan Pasien Covid-19

Kompas.com - 16/04/2020, 23:22 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jilvien, salah satu dokter relawan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, membagikan pengalamannya menangani pasien Covid-19 di rumah sakit itu.

Jilvien seorang dokter umum. Ia sebetulnya hendak melanjutkan kuliah tetapi karena kuliahnya ditunda dan dia tidak sedang bekerja, dia lalu melamar jadi relawan. 

Jilvien menceritakan bahwa dia bertugas sembilan jam. Delapan jam untuk tangani pasien. Sejam  untuk mengenakan alat pelindung diri (ADP) dan berbagai persiapan lain.

Pada saat-saat awal mengenakan APD khusus penanganan pasien Covid-19, Jilvien bahkan butuh waktu lebih lama untuk memakainya.

Baca juga: Bupati Magetan Menangis Saat Anaknya Minta Izin Jadi Dokter Relawan Covid-19

Tahapannya mulai dari mengoles wajah dengan lem agar masker yang dikenakan menempel dan tidak mudah lepas. Dua masker sekaligus dikenakan untuk melindungi diri.

Ia juga mengenakan kacamata dan alat pelindung kepala.

Selain itu, Jilvien mengenakan sarung tangan dan sarung kaki. Ia harus memastikan dirinya nyaman saat mengenakan APD itu.

“Kami butuh waktu satu jam untuk mengenakan alat pelindung diri. Dulu (saat awal) mah lebih lama, takut salahlah, apalah. Tapi kalau sudah dua kali kayanya enggak,” kata Jilvien dalam siaran langsung di akun Instagram @bekasi_24_jam, Kamis (16/4/2020) malam.

Meski awalnya tidak nyaman mengenakan APD tetapi lama-kelamaan dia terbiasa dengan pakaian tersebut.

“Awalnya memang sulit, takut ada yang salah pasang atau gimana kan pemakaiannya enggak safety pasti ada aja khawatir, tapi lama kelamaan terbiasa,” kata dia.

Saat mengenakan APD, dirinya terlihat berbeda. Ia tampak seperti astronot.

Begitu pakai ADP, dia harus menahan rasa sakit dan lapar. Bahkan buang air kecil menjadi tantangan sendiri. Soalnya, APD itu hanya digunakan sekali.

Menahan perih, lecet di hidung, pipi dan telinga. Menahan gatal karena akan meningkatkan risiko penularan virus corona jika disentuh. Menahan mata berair, menahan keringat, dan menahan ke kamar mandi untuk APD yang hanya sekali pakai,” ujar Jilvien di akun Instagramnya, @Jilvien.

Dia juga membutuhkan waktu lama untuk melepas ADP. Namun dia tidak menyebutkan berapa lama waktu untuk melepaskan ADP tersebut.

Baca juga: Kisah Bocah 9 Tahun Sumbangkan Tabungannya untuk APD Petugas Medis

Setelah melepas ADP, dia harus melihat kulit wajahnya yang lecet karena karet masker  menempel erat di wajah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com