Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ketiga PSBB di Depok, Polisi Klaim Pelanggaran Ketentuan Berkendara Menurun

Kompas.com - 17/04/2020, 12:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepolisian mengklaim pelanggaran ketentuan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) terkait transportasi di Depok, Jawa Barat berkurang pada Jumat (17/4/2020) atau hari ketiga pelaksanaan PSBB.

Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah menyimpulkan demikian setelah memantau titik pemeriksaan jalan raya di kolong Jalan Layang Akses UI yang berbatasan dengan Jakarta Selatan.

"Hari ini, hari ketiga, membaik. Lalu lintas di hari ketiga, volume kendaraan sudah mulai menurun, tapi belum dipelajari akibat kesadaran warga untuk tidak beraktivitas di luar atau karena hari Jumat," jelas Azis kepada wartawan, Jumat siang.

Baca juga: Jelang Tengah Malam, Perempuan Dibegal di Jalan Raya Juanda Depok

"Nanti kita lihat hari-hari selanjutnya. Semoga memang turun dan banyak berkegiatan di rumah," imbuh dia.

Dalam pemantauan di kolong Akses UI, petugas mendapati pelanggaran tak sebanyak saat pelaksanaan PSBB pada hari pertama, Rabu (15/4/2020) lalu.

Para pengendara rata-rata sudah mengenakan masker saat mengaspal. Begitu pun para penumpang angkutan umum yang telah menjaga jarak dan tak melebihi kapasitas angkut.

Namun, polisi masih belum melakukan tindakan tegas berupa pengenaan sanksi bagi para pelanggar, alias masih mengedepankan upaya sosialisasi dan persuasi.

Baca juga: Kisah Warga Depok Di-bully Tetangga Sendiri karena Laporkan Acara Maulid Nabi ke Polisi

Azis juga belum bicara statistik angka dan membeberkan keadaan di 19 titik pemeriksaan jalan raya lainnya di Depok.

"Sanksi memang dibutuhkan, tapi sampai saat ini, sudah banyak yang sadar bahwa Depok sudah menjadi wilayah PSBB. Masih akan menjadi pembahasan, jika memang ada (pelanggaran di hari-hari berikutnya), kami tindak. Tapi sejauh ini kalau dilihat, antara yang tahu dan tidak tahu (ketentuan PSBB) masih sangat sedikit," ia menjelaskan.

"Bukan hanya masalah sanksi, tapi bagaimana masyarakat memiliki kesadaran PSBB yang tujuannya untuk memutus rantai pandemi," kata Azis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com