Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RT di Teluk Pucung Bekasi Klaim, Bansos di Tempatnya 100 Persen Salah Sasaran

Kompas.com - 22/04/2020, 11:33 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Penyaluran sejumlah paket bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Kota Bekasi untuk warga yang terdampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak tepat sasaran di beberapa tempat.

Di RT 004 RW 009 Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara misalnya, Iswanto sebagai  ketua RT 004 menyebutkan bansos yang diberikan kepada warganya salah sasaran. 

Ia menduga, bansos itu diberikan Pemkot Bekasi berdasarkan data penerima tahun 2010. Akibatnya, bansos tidak tepat sasaran karena datanya tidak valid dan tidak terverifikasi.

“Ini di wilayah saya sih 100 persen tidak tepat sasaran dan datanya tidak sesuai validasi,” ujar Tri saat dihubungi, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Bansos Tak Tepat Sasaran, Ketua RT hingga Warga yang Punya 2 Mobil Dapat Bantuan dari Pemkot Bekasi

Ia mengatakan, warga yang terdampak di wilayahnya malah tidak mendapat bantuan sosial.

“Saya sudah ajukan 20 keluarga yang terdampak. Ada ojek online, pedagang sudah saya data, terus saya sudah foto-foto rumah mereka dan sudah dibawa ke kelurahan kalau mereka benar terdampak,” kata Tri.

Tri menyayangkan, tiga paket bansos di tempatnya salah sasaran dan malah ada yang diterima keluarga yang masih mampu.

Paket pertama diterima orang yang diketahui mampu lantaran punya dua rumah dan mobil.

“Terus ada lagi yang ngontrak di kawasan sini dulu. Sekarang orangnya sudah pindah, dan ketiga warga yang sudah meninggal,” ujar Tri.

Tri mengatakan, tiga keluarga yang dapat bansos tersebut tidak mengajukan permohonan bantuan ke Dinas Sosial Kota Bekasi melalui website atau datang langsung ke kantor Dinas Sosial.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Prediksi Pasien Positif Covid-19 Bisa Tembus 240 Orang pada Akhir April 2020

Ia mengatakan, seharusnya Pemerintah Kota Bekasi terjun langsung untuk survei warga mana yang terdampak. Dengan demikian penerima bansos tepat sasaran.

“Ya harusnya Dinsos itu survei ke lapangan lihat yang mana saja yang layak terima bansosnya, jadi tidak seperti ini,” kata dia.

Untuk bansos tahap dua, kata Tri, pemerintah mesti memperbaiki data. Keluarga mana saja yang layak dapat bantuan. Dengan demikian bantuan bisa tepat sasaran, benar-benar diterima warga yang tidak mampu.

“Harusnya tahap kedua ini lebih baiklah ya, ini saya udah ajuin lagi enggak tahu nanti konfirmasinya gimana dari pemerintah,” kata dia.

Kejadian serupa juga dialami warga Mustika Jaya dan Bantargebang. Di dua wilayah tersebut sejumlah warga yang dapat bansos justru yang mereka yang tak membutuhkan bantuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com