Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Usut Kasus Perkelahian gara-gara Paket Bansos di Koja

Kompas.com - 25/04/2020, 12:45 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA UTARA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Utara menyelidiki perkelahian antarwarga terkait pemberian paket bantuan sosial dari pemerintah kepada warga terdampak Covid-19.

Kasus itu diusut setelah salah satu pihak yang bertikai membuat laporan polisi.

Seorang warga, Nur Ayni, membuat laporan ke Polres Jakarta Utara dengan Nomor: LPB/297/K/IV/2020/PMJ/RESJU.

"Sudah laporan lagi dalam penyidikan. Dalam waktu dekat keluarga RT akan kita panggil untuk proses penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Wirdhanto Hadicaksono saat dikonfirmasi, Sabtu (25/4/2020).

Baca juga: Viral Informasi RT Pukuli Warga yang Tanya soal Bansos, Ini Klarifikasi Camat Koja

Wirdhanto mengatakan, pemanggilan tersebut untuk menyelaraskan kronologi peristiwa.

"Kita masih dalami untuk kronologi. Kita akan memastikan betul nanti," ucapnya.

Sebelumnya, beredar informasi di media sosial terkait pemukulan dan pengeroyokan dari pihak kerabat RT terhadap warga di Jalan Rawabinangun III, RT 006 RW 008 Rawabadak Utara, Koja, Jakarta Utara.

Berdasarkan tangkapan layar akun Facebook Rafaell Rafa yang beredar, disebutkan bahwa pemukulan itu terjadi saat saudarinya bertanya kepada pengurus RT terkait bantuan sosial.

"Ditanya baik-baik soal sembako kok jadi RT-nya ngotot dan bicara kasar kepada warganya, dan ngusir warganya juga," tulis akun tersebut.

Baca juga: Viral Info RT Pukuli Warga yang Tanya soal Bansos, Ini Cerita Saksi

Dalam unggahan itu juga dilampirkan foto-foto saudarinya yang mengalami luka-luka seperti bekas cakaran.

Terkait informasi tersebut, saksi mata di lokasi kejadian menceritakan hal yang sebenarnya terjadi.

Seorang warga, Rusli (65), mengatakan, insiden itu terjadi pada Kamis (23/4/2020) sore.

Kala itu, dua orang yang masih memiliki hubungan saudara dengan Rusli, yaitu Nurhayati dan Nur Ayni, menanyakan bantuan sosial dari pemerintah kepada ketua RT setempat, Imas.

Namun, jawaban dari pengurus RT dinilai tidak membuatnya puas.

Nur Ayni lantas mengucapkan kata-kata kasar yang membuat anak perempuan Imas, Prita, geram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com