Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekitar 700 UMKM di Tangsel Terancam Bangkrut jika Pandemi Covid-19 Tak Segera Berakhir

Kompas.com - 28/04/2020, 17:20 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada banyak kalangan, terutama kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah di Tangerang Selatan.

Jika tidak berinovasi, ratusan UMKM di Tangsel bakal gulung tikar.

Ketua Komunitas UMKM Tangsel Berkibar, Tasrudin mengatakan, setidaknya ada 700 dari 1.500 UMKM yang terancam gulung tikar jika pandemi Covid-19 tidak segera berakhir.

"Kalau catatan saya itu ada 1.500 UMKM, yang mengalami dampak itu ada 700. Mereka masih berdagang, tapi jika covid-19 ini terus berlanjut kemungkinan besar akan gulung tikar," kata Tasrudin saat dihubungi, Selasa (28/4/2020).

Baca juga: Sidak Usai Sembuh Covid-19, Bima Arya Tutup Paksa Puluhan Toko yang Langgar PSBB Bogor

Menurut Tasrudin, sekitar 700 UMKM mengeluhkan pendapatan selama pandemi covid-19.

Mereka yang didominasi pemilik rumah makan mengeluhkan penghasilan merosot hampir 100 persen.

"Mereka mengeluhkan seperti misalnya selama tidak ada Corona itu pemasukan Rp 100.000, saat ini Rp 10.000 saja tidak. Itu yang dirasakan pada UMKM curah, seperti rumah makan dan katering," ucapnya.

Baca juga: BERITA FOTO: Tidak Pakai Masker, Warga Dihukum Push Up

Namum, kondisi berbeda dirasakan UMKM makanan dalam kemasan yang justru mengalami kenaikan pendapatan.

Tasrudin yang menjalani usaha Pempek dalam kemasan mendapatkan kenaikan keuntungan hingga 50 persen di tengah situasi saat ini.

"Jika non curah itu malah banyak yang beli. Pembeli tinggal tunggu di rumah kemudian diantar. Seperti saya kan dagang pempek itu omset naik sampai hampir 50 persen," katanya.

Tasrudin berharap kepada para anggota lainnya untuk berinovasi di tengah pandemi covid-19.

"Iya satu-satunya masukan mereka harus berinovasi kira-kira produk apa dalam situasi seperti saat ini," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com