Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Covid-19 28 April: Pasien Positif Bertambah Jadi 234 Orang di Kota Bekasi

Kompas.com - 29/04/2020, 08:15 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 yang disebabkan oleh infeksi virus corona-tipe 2 (SARS-CoV-2) di Kota Bekasi terus meningkat setiap harinya.

Berdasarkan website Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada data terakhir, Selasa (28/4/2020) malam ada 234 pasien positif Covid-19.

Jumlahnya bertambah satu dalam sehari, di mana pada Senin (2/4/2020) terdapat 233 orang yang positif Covid-19.

Baca juga: Selama PSBB, Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi Cenderung Meningkat 4 Orang per Hari

Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Bekasi naik menjadi 1.965 orang, bertambah dari Senin lalu sebanyak 1.957 orang.

Dari 1.965 orang tersebut, ada 1.136 orang yang masih dipantau dan 777 yang usai dipantau dan dinyatakan negatif Covid-19.

Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19 bertambah 40 menjadi 698 orang. Sehari sebelumnya, tercatat ada 658 pasien yang diawasi.

Dari 698 PDP, ada 335 pasien yang masih diawasi dan 363 orang yang usai diawasi dan dinyatakan negatif Covid-19.

ODP maupun PDP tersebut pun belum dipastikan apakah terinfeksi virus corona atau tidak.

Sementara itu, kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Bekasi cenderung stabil.

Saat ini, ada 25 orang yang meninggal akibat Covid-19.

Sementara, ada 100 suspect Covid-19 meninggal dunia yang belum diketahui penyebabnya karena hasil tes dari Litbangkes belum keluar.

Namun, untuk diketahui dalam standar WHO, seluruh pasien yang meninggal sempat berkaitan dengan virus corona baik itu positif atau tidak maka diharuskan untuk dimakam sesuai dengan aturan Covid-19.

Baca juga: PSBB Kota Bekasi Diperpanjang, Pengendara yang Langgar Aturan Bisa Ditilang

Protap Covid-19 yang dimaksud adalah jenazah dibungkus dengan plastik, menggunakan peti, dan harus dimakamkan kurang dari 4 jam.

Selain itu, petugasnya juga harus menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com