JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Bambang Purwanto mengatakan program pangan murah diberhentikan sementara saat ini.
Program ini sebelumnya untuk pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Pekerja Jakarta (KPJ), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
Selama program berhenti sementara, sebagian pemegang kartu tersebut mendapatkan bantuan sosial (bansos) Covid-19 dari Pemprov DKI.
Baca juga: Tak Tersentuh Bansos dan Ditolak Kartu Prakerja, Buruh Bingung Pikirkan Nasib Keluarga
"Kira-kira demikian (mendapatkan bansos) sehingga warga sasaran lebih dapat terjamin dalam memenuhi kebutuhannya," ucap Bambang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/4/2020).
Pangan murah sendiri berbeda dari bansos. Pangan murah tetap berbayar sedangkan bansos diberikan Pemprov DKI kepada warga dengan ekonomi rentan secara gratis.
Maka warga yang membeli pangan murah tetap bayar seperti program setiap bulannya.
"Bansos itu langsung diberikan kepada warga, kalau ini harus ada mesin dan alat transaksi," kata dia.
Baca juga: Pemprov DKI Atur Mekanisme Pembelian Pangan Murah, Salah Satunya Diantar Ojol
Saat ini pun Dinas KPKP tengah menyiapkan mekanisme pembelian pangan murah secara online tanpa mengantre langsung.
Dinas KPKP berencana bekerja sama dengan ojek online untuk pengantarannya, dan berkoordinasi dengan Bank DKI untuk proses pembayarannya.
"Mekanisme distribusinya, misal pemilik kartu KJP bagaimana memesannya, sehingga nanti Pasar Jaya sudah divalidasi sama Bank DKI, jadi begitu masyarakat sudah pesan secara online di proses ojol dan Bank DKI," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.