Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Covid-19, Warga Bisa Dapatkan Pangan Gratis, Hubungi Humanity Careline di 08001165228

Kompas.com - 30/04/2020, 15:03 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan program humanity careline atau layanan pangan gratis bagi masyarakat ditengah pandmi covid-19 yang bertempat di Wakaf Distribution Center, Gunung Sindur, Bogor, dua pekan lalu.

Program berbasis telepon ini sebagai layanan penyedia bahan pangan berupa beras untuk warga Jabodetabek.

Koordinator Program Humanity Careline Rizky Wihardi mengatakan, jika ada masyarakat yang membutuhkan dapat menghubungi call center nomor 0800-1-165-228.

Saat telepon tersambung, masyarakat dapat mmelengkapi ketentuan syarat dan verifikasi yang dijelaskan.

Baca juga: Pemprov DKI Hentikan Sementara Program Pangan Murah

"Mulai Senin (27/4/2020) kemarin, operasional Humanity Care Line telah beroperasi selama 24 jam, relawan yang bertugas diberlakukan sistem shift,” ujar Rizky seperti keterangan resmi yang diterima, Kamis (30/4/2020).

Sudah ada 20 unit sambungan telepon yang disediakan pada ruang operator untuk melayani masyarakat.

Sambungan telepon akan terus disesuaikan dengan jumlah permintaan masyarakat setiap harinya.

Jumah masyarkat yang menghubungi ke humanity care line bervariasi mulai 1.940 hingga 2.513 penelepon per harinya.

Baca juga: Pemprov DKI Atur Mekanisme Pembelian Pangan Murah, Salah Satunya Diantar Ojol

"Jumlah (telepon) ini kemungkinan akan terus bertambah seiring dengan mulai bertambahnya jam operasional serta sambungan," ucap dia.

Rizky menjelaskan pelayanan antar pangan pun kini bisa dilakukan untuk wilayah sekitar Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Bantuan pangan gratis itu nantinya akan dikirimkan melalui ojek online ke alamat penghubung yang telah dicatat oleh operator.

"Semua beras akan diantar oleh pengemudi ojek daring ke penerima manfaat. Ojek daring yang diamanahkan pun dipesan melalui aplikasi. Dengan menggunakan layanan ojek daring ini, diharapkan tidak ada kerumunan yang terjadi," tutupnya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com