Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Udara di Jakarta Diyakini Jadi Pemicu Tingginya Kasus Positif dan Kematian akibat Covid-19

Kompas.com - 01/05/2020, 03:45 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Guru Besar Universitas Indonesia dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Budi Haryanto meyakini bahwa polusi udara di wilayah Jakarta bisa menjadi salah satu pemicu tingginya angka kasus terkonfirmasi positif dan kematian akibat Covid-19.

Hal tersebut karena orang-orang yang sudah lama terpapar polusi udara menjadi kelompok yang paling rentan terkena Covid-19.

Budi menjelaskan, studi yang dilakukan Universitas Harvard menemukan adanya keterkaitan antara peningkatan 1 gram meter kubik PM2.5 dengan kualitas udara saat ini yang berdampak pada meningkatnya kematian akibat Covid-19 hingga 15 persen.

Baca juga: Greenpeace Sebut Kualitas Udara di Jakarta Belum Membaik Selama PSBB

Lebih lanjut, risiko kematian akibat Covid-19 lebih besar 4,5 kali lipat di wilayah berpolusi PM2.5 yang tinggi, jika dibandingkan dengan daerah berpolusi rendah.

Sebab, gangguan kesehatan atau penyakit kronis yang diakibatkan oleh pencemaran udara dapat menjadi komorbiditas yang memperparah penderita Covid-19.

“Sebenarnya kalau mau menggunakan hasil hasil temuan yang sudah ada di dunia itu dan melihat pada konsentrasi PM2.5 rata-rata yang ada di Jakarta. Sebenarnya kita bisa mengasumsikan terjadinya peningkatan seperti itu,” ujarnya dalam diskusi online, Kamis (30/4/2020).

Baca juga: 8 Kelurahan di Jakarta Masih Nihil Kasus Positif Covid-19, Ini Daftarnya

Menurut Budi, polusi udara yang tinggi dapat mengakibatkan seseorang mengalami gangguan kesehatan atau terkena penyakit, seperti ISPA, asma, dan penyakit pernapasan lainnya.

Penyakit penyerta itu membuat sistem kekebalan tubuh seseorang tidak mampu melawan virus corona jenis baru.

Akibatnya, kondisi kesehatannya akan semakin memburuk ketika terinfeksi Covid-19.

“Tidak seratus persen imunitas tubuh bisa melawan Covid-19, dibanding dengan orang yang tidak punya komorbiditas. Sementara orang yang sehat dan kemudian terkena virus, imun tubuhnya masih bisa melawan,” ungkapnya.

Baca juga: UPDATE 30 April: Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 105, Jadi 4.138 Pasien

Hingga Kamis, jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 4.138 orang.

Jumlah tersebut bertambah 105 pasien dibandingkan sehari sebelumnya sebanyak 4.033 orang.

Dari total pasien positif Covid-19 itu, sebanyak 412 orang yang telah dinyatakan sembuh, sedangkan 381 orang di antaranya meninggal dunia.

Kemudian, terdapat 2.073 pasien yang masih dirawat di rumah sakit dan 1.272 pasien menjalani isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com