Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kesulitan Tangkap Pria yang Siram Istri dengan Air Keras, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 04/05/2020, 13:17 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit Polsek Pancoran Iptu Wahidin mengatakan, A (30) selaku pria yang menyiram air keras kepada istrinya sendiri kerap berpindah-pindah tempat selama dalam pengejaran polisi.

"Dia pindah-pindah karena dia kan enggak punya tempat tinggal lagi. Numpang-numpang di Cirendeu, di Balekambang, di Pasar Manggis, terus di Pejompongan, terus di Pejambon," kata Wahidin ketika dikonfirmasi, Senin (4/5/2020).

Pihaknya juga kesulitan melacak A melalui jaringan telepon genggamnya. Pasalnya, A kerap berganti-ganti nomor telepon.

Baca juga: Tolak Cerai, Suami Siram Istri Pakai Air Keras di Pancoran

Polisi sempat mendeteksi keberadaan A di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat melalui jaringan telepon genggam.

Namun, polisi kembali kehilangan jejak pria tersebut.

"Dia kan punya nomor HP kan ada empat, ganti-ganti gitu loh," kata Wahidin.

Hingga kini, polisi masih berupaya mengejar pelaku agar dapat tertangkap dalam waktu dekat.

Sebelumnya, A selaku suami sedang menghampiri sang istri di Stasiun Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (2/5/2020).

Bukannya menjemput, sang istri malah disiram air keras oleh suaminya. Peristiwa itu diduga dipicu karena permasalahan rumah tangga di antara mereka.

Laki-laki tidak bertanggung jawab itu lantas pergi meninggalkan istrinya. Sang istri yang tergeletak di jalan raya pun langsung mendapat bantuan dari warga. 

Sang istri pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur, guna mendapatkan perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com