JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perumda Pasar Jaya DKI Arief Nasrudin menuturkan bahwa bantuan sosial (bansos) tahap kedua dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepenuhnya berasal dari BUMD tersebut.
Ia mengatakan, Pemprov DKI tak lagi bekerja sama dengan pihak retail lainnya seperti pada tahap sebelumnya karena bersifat darurat.
"Bansos pertama ada karena memang pada saat itu dalam kondisi emergency dan harus ada pemenuhan 1,2 juta. Jadi kami meminta bantuan sebenarnya, enggak cuma ke retail tapi koperasi dan beberapa lembaga. Fase kedua enggak, kami independen," ucap Arief, Rabu (6/5/202).
Baca juga: Pemprov DKI Usulkan 2 Juta KK Dapat Bansos dari Pemerintah Pusat
Untuk bansos tahap kedua ini, Ia memastikan segalanya akan disiapkan sendiri oleh perusahaan pelat merah itu.
"Kalau kedua ini kita punya waktu, jadi kita bisa siapkan sendiri walaupun lebih banyak," ujar Arief.
Ia juga berharap agar tak ada lagi keterlambatan dalam distribusi bansos seperti yang terjadi pada tahap sebelumnya.
"Sebenarnya keterlambatan itu karena kami mendadak. Kedua, kami sudah belajar medan. Belajar medan itu RW enggak mudah dideteksi di awal lokasinya sehingga penempatan kendaraan itu juga menjadi salah satu pertimbangan," kata Arief.
Baca juga: Ini Penyebab Pembagian Beberapa Paket Bansos di Jakarta Sempat Salah Sasaran
Diketahui, bansos tahap satu dari Pemprov DKI didistribusikan sejak 9 April hingga 24 April 2020 lalu.
Paket bantuan yang diberikan berisi bahan pangan pokok yaitu beras lima kilogram satu karung, sarden dua kaleng kecil, minyak goreng 0,9 liter satu pouch, biskuit dua bungkus, serta masker kain dua pcs, sabun mandi dua batang, dan tidak ada pemberian berupa uang tunai.
Saat ini paket bansos dari Pemprov tengah dihentikan karena adanya paket dari Kementerian Sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.