BEKASI, KOMPAS.com - Enam penumpang kereta rel listrik (KRL) atau commuterline dinyatakan positif Covid-19 saat diuji swabdenganmetode polymerase chain reaction (PCR).
Enam penumpang commuterline yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut diperiksa di stasiun berbeda dengan rute tujuan Jakarta.
Mulanya, tiga dari 325 penumpang commuterline yang menjadi sampel uji swab PCR di Stasiun Bogor dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (27/4/2020) lalu.
Hal itu terungkap dari twit Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil yang dibagikan melalui akun Twitternya.
Baca juga: Desakan Kepala Daerah untuk Hentikan Layanan KRL Selama PSBB, Tak Semudah Membalik Telapak Tangan...
Dengan adanya penemuan itu, menurut Emil, KRL yang masih padat bisa mengakibatkan penyebaran orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 secara masif.
“KRL yang masih padat bisa menjadi transportasi OTG Pembawa virus, PSBB bisa gagal,” ujarnya di Twitter.
Setelah tiga orang penumpang commuterline asal Bogor dinyatakan positif Covid-19, Pemerintah Kota Bekasi pun ikut menggelar pemeriksaan swab PCR di Stasiun Bekasi pada Selasa (5/5/2020).
Kemudian, pada Rabu (6/5/2020) kemarin, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengumumkan bahwa dari 300 penumpang commuterline yang menjadi sampel uji swab PCR di Stasiun Bekasi ada tiga orang yang dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Tiga Orang Penumpang KRL Bekasi-Jakarta Dinyatakan Positif Covid-19
Setelah mengetahui hasil tiga orang tersebut positif Covid-19, Pemerintah Kota Bekasi langsung menjemput ketiga pasien bersangkutan ke rumah sakit rujukan RSUD Kota Bekasi untuk diisolasi.
“Bahkan tadi saudari LS tadi itu kami jemput dari tempat kerja di Jakarta, kawasan Thamrin. Saat ini mereka ada di Rumah Sakit jalani isolasi,” ujar Rahmat saat press conference, Rabu (6/5/2020).
Rahmat mengatakan, penumpang commuterline itu berstatus OTG. Sehingga tak merasakan gejala sakit.
Bahkan ketiganya tetap rutin menggunakan commuterline untuk beraktivitas ke kantor setiap hari.
Baca juga: Dinyatakan Positif, Penumpang KRL Bekasi-Jakarta Dijemput di Kantornya Kawasan Thamrin
“Makanya tadi jadi OTG, dia bisa menjadi carrier ke siapa saja. Kebetulan semua (tiga orang) kooperatif, begitu dikabari disampaikan disiapkan dalam waktu tertentu Alhamdulilah enggak sampai dua jam sudah sampai di rumah sakit kita,” kata Rahmat.
Saat ini tim medis pun tengah melacak siapa saja yang berinteraksi langsung dengan para penumpang commuterline yang dinyatakan positif Covid-19.
Rahmat menyampaikan, hasil dari pemeriksaan pada penumpang commuterline ini membuktikan bahwa ada peluang besar penyebaran Covid-19 di commuterline.