Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gadungan Tipu 2 Anak SMP, Pura-pura Penindakan Saat PSBB

Kompas.com - 14/05/2020, 19:29 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang polisi gadungan berniat menipu dua bocah SMP di Depok demi mencuri telepon seluler (ponsel).

Pria yang berinisial I ini bahkan sempat membawa dua korban berinisial A (14) dan N (14) menggunakan sepeda motor untuk mengelabui korban.

Dia berencana ingin meninggalkan korban di tengah jalan dan membawa kabur ponsel mereka.

Baca juga: Berniat Curi HP, Polisi Gadungan Bawa 2 Anak SMP dari Depok ke Ciputat Naik Motor

Kejadian bermula ketika kedua korban berada di Taman Merdeka, Depok, pada Kamis (14/5/2020) pukul 13.00 WIB.

Saat itu, I datang menghampiri kedua korban. Ia menegur kedua remaja itu karena masih berkumpul di luar rumah saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Karena dianggap melanggar ketentuan PSBB, I yang mengaku sebagai polisi pun menahan kedua anak ini.

Dia membawa kedua anak tersebut menggunakan sepeda motornya.

Baca juga: Kronologi Polisi Gadungan Bermodus Penindakan PSBB di Depok, Tipu dan Bawa Kabur 2 Bocah

"Ya sudah sini saya bawa dulu, saya tangkap, gitu. Dia ini modusnya PSBB," kata Wahyu, wartawan Kompas.com yang turut mendampingi keluarga korban, saat dihubungi.

Namun, ketika di atas motor, korban bernama A sempat menelepon keluarganya. Seketika ponsel itu langsung diambil oleh I.

"Si korban sempat telepon orangtuanya bilang kalau dia disekap sama polisi. Nah, ngaku ditangkap," kata Wahyu.

Baca juga: Polisi Gadungan yang Bawa Kabur 2 Bocah SMP Ditangkap Saat Melintas di Check Point

Setelah berjalan cukup jauh, motor yang dikendarai I pun akhirnya berbelok ke Kompleks Polri di kawasan Ciputat.

"Jadi biar korban percaya kalau akan ditahan polisi," jelas dia.

Namun, hal tersebut justru jadi bumerang bagi I.

Ia pun diberhentikan oleh petugas karena masuk kompleks dengan membonceng dua orang.

"Saat diberhentikan, dia diperiksa sama petugas di pos. Ditanya-tanya, di situlah terungkap semua," ujar Wahyu.

Akhirnya I diamankan di Mapolsek Kebayoran Lama.

"Iya, kita sudah amankan tadi. Tapi, korban dan pelaku langsung kita bawa ke Polres Depok karena TKP-nya di sana," kata Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Lama Iptu Dimas, saat dikonfirmasi.

Hingga saat ini, Wahyu masih mendampingi korban di Mapolres Depok untuk melanjutkan proses hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com