Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19, Temuan Makanan Tak Layak Konsumsi Melonjak 4 Kali Lipat

Kompas.com - 15/05/2020, 13:21 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tegah melakukan pengawasan pangan selama bulan Ramadhan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Selama dua minggu pengawasan, BPOM menemukan 290.681 produk yang tak memenuhi ketentuan, baik itu di pergudangan atau retail.

Padahal di tahun sebelumnya, jumlah produk tak memenuhi ketentuan (TMK) di minggu ke-dua Ramadhan sebanyak 72.994 produk.

Baca juga: Sidak Takjil di Kelurahan Kartini, Satpol PP Temukan Makanan yang Mengandung Formalin

"Jumlahnya sekitar empat kali lipat yang didominasi makanan kedaluarsa sekitar 84,80 persen," kata Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Reri Indriani dalam video conference siang ini, Jumat (15/5/2020).

Reri mengatakan, meningkatnya temuan ini berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

Menurut dia, peningkatan temuan terjadi karena pada awal tahun 2020, baik distributor maupun retailer masih menyetok produk pangan mereka seperti waktu normal.

Setelah pengumuman kasus Covid-19 di Indonesia di bulan Maret hingga sampai saat ini, daya beli masyarakat menurun drastis.

Selain itu, banyaknya usaha retail yang tutup juga jadi salah satu faktor banyaknya temuan produk TMK tersebut.

Hal ini menyebabkan permintaan akan produk pangan menurun drastis sehingga menyebabkan banyaknya produk dengan masa kedaluwarsa singkat sudah tak layak dikonsumsi.

Namun, Reri mengatakan kebanyakan dari produk yang masuk dalam kategori TMK ini merupakan produk makanan di luar kebutuhan pokok.

"Temuan di 2020 walaupun jumlah pcs temuan lebih besar hampir 4 kali lipat, tapi nilai produknya hanya setengah dari temuan 2019," ujar Reri.

Baca juga: Sudinsos Jakpus Hentikan Bantuan Makanan untuk Warga yang Isolasi Mandiri

Nilai produk TMK di 2020 ini sebesar Rp 654,3 juta, sementara di 2019, itu mencapai Rp 1,2 miliar.

Adapun produk-produk tak layak konsumsi tersebut rata-rata disita oleh BPOM untuk kemudian ditindaklanjuti sesuai prosedur.

Reri juga mengatakan, pengawasan produk pangan tersebut akan terus mereka lakukan hingga minggu terakhir Ramadhan 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com