Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ditutup, Resort-resort di Kepulauan Seribu Kembali Dibuka bagi Wisatawan

Kompas.com - 15/05/2020, 16:03 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kepulauan Seribu kini telah memperkenankan resort-resort yang ada di wilayah mereka untuk buka kembali.

Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Industri Kreatif (Parekraf) Puji Astuti.

"Sesuai dengan Pergub Nomor 33 Tahun 2020 Pasal 10 disebutkan perhotelan termasuk kriteria yang dikecualikan untuk pemberhentian aktivitas," kata Puji melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Jumat (15/5/2020).

Baca juga: Stok Pangan di Kepulauan Seribu Diklaim Cukup hingga Lebaran

Namun, meski sudah boleh beroperasi kembali, belum ada resort yang terlihat menjalankan bisnisnya.

"Resort-resort belum ada yang nerima tamu," ucap Puji.

Sebelumnya, Pemerintah Kepulauan Seribu sempat membatasi siapa saja yang diperkenankan keluar masuk wilayah mereka.

Hanya warga yang ber-KTP Kepulauan Seribu yang diperbolehkan keluar masuk pulau.

"Di dermaga penumpang di Kali Adem diseleksi bagi warga yang bukan Pulau Seribu tidak boleh," kata Junaedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Warga ber KTP Kepulauan Seribupun tak semua diperkenankan keluar masuk wilayah. Mereka yang keluar masuk wilayah harus memiliki alasan khusus sebelum diizinkan berangkat.

Junaedi juga menambahkan, dalam pembatasan ini, tak ada satupun wisatawan yang diperkenankan memasuki wilayah mereka.

Bahkan, untuk menghalau masuknya wisatawan, Pemkab menonaktifkan kapal kelas bisnis yang biasa di Dermaga Marina, Ancol.

"Termasuk juga untuk kapal bisnis yang ada di Marina itu juga dibatasi tidak ada tiketing. Bisa pakai kapal tetapi sewa, mesti sewa satu kapal," ucap Junaedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com