Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Tanah Abang Disesaki Warga di Tengah PSBB, Satpol PP Kewalahan

Kompas.com - 18/05/2020, 20:34 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu minggu menjelang lebaran, kondisi pasar Tanah Abang dipadati pengunjung.

Camat Tanah Abang, Yassin Passaribu mengatakan bahwa ia dan seluruh petugas Satpol PP berjanji akan terus melakukan penertiban kepada para pedagang yang masih nekat untuk membuka kios.

"Sampai lebaran dan hingga PSBB usai, meski belum maksimal kami upayakan terus untuk tetap melakukan penindakan," kata Yassin kepada Kompas.com, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Wakil Wali Kota Jakpus: Lagi Covid-19 Malah Ramai ke Tanah Abang...

Kendati demikian, Yassin mengaku bahwa saat ini ia merasa kewalahan dalam melakukan sidak.

Menurut Yassin, 60 personel Satpol PP sudah diturun untuk menertibkan ratusan pedagang yang menjamur di Pasar Tanah Abang

"Sebenarnya pembeli yang datang itu penyebabnya. Kalau tidak ada pembeli, para pedagang juga sepi. Sekarang pembeli berdatangan ya pedagang pada buka," tuturnya.

Baca juga: Kewalahan Cegah Pedagang Jualan di Trotoar Tanah Abang, Camat Kerahkan Lebih Banyak Satpol PP

Yassin menuturkan bahwa Pasar Tanah Abang mulai kembali dipadati pengunjung sejak Rabu (13/5/2020) lalu.

Kemudian jumlah pengunjung mulai meningkat hingga Senin (18/5/2020) hari ini.

"Mulai buka itu mulai 5 hari yang lalu, puncaknya itu hari Sabtu kemarin sudah mulai ramai. Minggu mulai meledak, hari ini juga begitu," kata Yassin.

Baca juga: Meski PSBB, Pedagang Pasar Tanah Abang Beramai-ramai Jualan di Trotoar

"Pembeli rata-rata berasal dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi," imbuhnya.

Yassin juga mengaku saat ini pihaknya beserta para petugas Satpol PP tidak melakukan aksi penyitaan barang apalagi aksi kekerasan terhadap para pedagang.

"Pengunjung dan pedagang kita (catat di) berita acara pemeriksaan (BAP) namun memang kalau perlawanan tidak ada, karena mereka (pedagang) sebenarnya sadar dan tahu (akan peraturan) tapi memang terpaksa berjualan begitu," ungkapnya.

"Kita juga tidak melakukan penindakan yg sifatnya penyitaan karena bagaimanapun kita berusaha untuk menjaga agar mereka tidak terlalu rugi," imbuh Yassin.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Tersebar di Seluruh Kecamatan Jakarta, Terbanyak di Tanah Abang

Meski sudah melakukan penertiban secara rutin, namun Yassin mengaku bahwa para pedagang masih nekat untuk tetap berjualan.

Hal ini dikarenakan para pedagang merupakan warga dari pemukiman di sekitar Pasar Tanah Abang itu sendiri.

Para pedagang ini pun diketahui memanfaatkan rumah mereka sebagai tempat untuk berjualan.

"Pertokoan di blok A tutup, tapi di bawahnya menjamur para pedagang yang berjualan di pemukiman tersebut. Kejadian serupa juga terjadi di blok F dan G, banyak pedagang di trotoarnya," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com